Jumat, 27 Mei 2011

"Aku Anak Desa, Masa Sekolahku Sederhana"

Ya, Aku Anak Desa, Masa Sekolahku Sederhana saja

Aku ini anak desa,
Rumahku tak lebih dari 10 meter dari sawah-sawah yang berada disebelah timur rumahku
Disebelah rumahku ada parit kecil yang mengalir air, untuk mengairi sawah-sawah petani-petani itu
Sebelah kanan-kiri rumahku terdapat pohon-pohon rindang dan pohon-pohon bambu
Banyak bocah-bocah kecil bersenang-senang menikmati layang-layangnya yang sedang terbang di langit biru
Tak jarang ku melihat anak-anak dan bapak-bapak itu asyik dan menikmati suasana memancing ikan di sungai dekat sawah-sawah itu
Setiap pagi burung-burung berkicau seakan mengajak untuk menyanyi di pagi yang syahdu
Aku anak desa dan masa sekolahku sangat sederhana di kala itu


Masa sekolahku memang sangat sederhana,
Aku teringat masa-masa sekolahku saat SMA dan hanya bersama adik dan ibuku didesa
Ku sangat bahagia dan gembira walau hanya tinggal bersama mereka berdua
Ku awali hariku dengan mengantarkan sang ibu pergi mencari rizki untuk tambahan biaya hidup kami bertiga
Ya, pukul 3 pagi aku dan ibu sudah mulai meninggalkan kasur dan bantal yang empuk dan nyaman rasanya
Ku antar ibuku menuju jalan ramai yang biasa mobil angkutan lewat disana
Karena memang kami tinggal didesa sehingga rumah dan jalan ramai memang lumayan jauh jaraknya
Ku tak tega melihat ibuku sendirian berjalan karena baru pukul tiga pagi, saat yang lain masih berselimut dan lelap dalam tidurnya

Mobil sudah tiba, ibuku bergegas naik, pergi menuju pasar  dan mulai ku ditinggalkannya
Aku bergegas pulang kerumah kemudian melanjutkan aktivitas seperti biasa
Setelah ku sampai dirumah ku temui adikku yang baik itu masih terlelap dalam tidurnya
Seperti biasa setelah mengantar ibu, ku bergegas mengambil wudhu melakukan shalat tahajud sebelum subuh dan fajar tiba
Terkadang ku tinggalkan adikku itu pergi ke masjid untuk shalat subuh yang cukup jauh juga jaraknya
Setelah sholat subuh ada waktu sedikit yang bisa ku gunakan untuk belajar sebelum mempersiapkan keperluan sekolah nantinya
Adikku ku yang masih kecil dan sekolah dasar itu ku bangunkan dari tidurnya dan ku ajak menemaniku menyambut pagi yang luar biasa hikmahnya

Ku mulai mempersiapkan kebutuhan sekolah kami berdua, sarapan kami sangat-sangat sederhana
Karena ibu sudah tidak berada dirumah, jadi aku sebagai kakaklah yang mempersiapkan sarapan kami berdua
Jikalau makanan yang kemarin sore masih ada, maka aku menghangatkannya dan memakan kembali sebagai sarapanku dan adik tercinta
Kalau tidak ada makanan sama sekali maka cukup mie instanlah yang ku makan bersamanya
Ibu berpesan jangan sampai tidak sarapan sebelum pergi kesekolah karena memang disekolah ibu tidak ingin kami mengeluarkan uang untuk jajan nantinya
Aku dan adikku tak pernah minta uang saku, sebelum ibu sendiri yang mengasihnya
Biasanya ibu memberikan uang saku yang jumlahnya setara dengan uang untuk membeli minum yang harganya seribu rupiah saja
Aku pun demikian, uang saku yang setaranya seribu rupiah itu tak pernah kubelikan jajan, dan ku simpan dalam tabungan pribadi saya

Aku dan adikku berangkat ke sekolah meninggalkan rumah bersama-sama
Adikku mencium tanganku dan mengucapkan salam seperti biasa sebelum berangkat
Aku dan adikku berangkat ke sekolah masing-masing yang arahnya berbeda
Sekolah adikku tidak begitu jauh dari rumah karena memang masih duduk di Sekolah Dasar dia
Sedangkan aku harus menempuh jarak yang lumayan jauh dengan hanya jalan kaki saja
Jarak rumahku dan sekolah SMA ku memang sangat jauh, ada sekitar 5km yang harus aku tempuh dengan hanya jalan kaki tentunya
Perlu waktu 45menitan dengan jalan kaki untuk sampai disana
Ku berangkat sekolah dengan semangat ceria dan berharap mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk ku gunakan nanti setelahnya
Ku telusuri jalan setapak, dan jalan terobosan berupa sawah dan ladang-ladang petani, sampai-sampai sepatuku sangat kotor saat tiba sekolahnya
Ada juga gandum-gandum kecil dan duri-duri pohon putri malu yang menempel dicelanaku bagian bawah, sehingga ku harus membersihkannya

Sampailah aku disekolah dan beraktivitas mengikuti jadwal pelajaran yang ada, dengan semangat luar biasa ini aku pernah mendaptakan nilai terbaik dikelas sewaktu sma
Saat istirahat tiba, yang lain bergegas menuju kantin dan lain sebagainya, sedangkan waktu istirahat itu aku gunakan untuk ke mushola melakukan sholat dhuha
Saat masih ada waktu istirahat ku tak sia-siakan waktu yang tersisa untuk menuju perpustakaan untuk baca-baca
Di istirahat selanjutnya, seperti biasa kita harus menuju mushola untuk melakukan shalat dhuhur berjamaah tentunya
Sepulang sekolah, ku kembali berjalan kaki menuju kerumah seperti biasa

Menelusuri jalan yang sama saat aku berangkat sekolah tadi pagi, karena memang itulah jalan alternatif yang lebih cepat untuk sampai dirumah saya
Pulang sekolah adalah perjuangan yang luar biasa bagi saya
Terkadang ku merasa kepanasan, sehingga buku yang ada ditangan harus aku gunakan untuk menutupi kepala
Terkadang juga, tasku yang lengannya putus sebelah itu juga kupakai untuk melindungi kepala
dari panas yang luar biasa
Saat musim penghujan, terkadang aku harus mampir-mampir dirumah-rumah warga untuk berteduh menunggu hujan reda
Terkadang juga aku harus melepas sepatu ku dan berjalan tanpa alas karena tanah dan jalan beceknya

Sesampainya dirumah ku dapati adikku sudah dirumah, juga ibuku yang tersenyum menyambut salam kepulanganku dengan wajah ceria walau sebenarnya dia lelah rasanya
Ku bergegas masuk ke rumah dan ku dapati ibu telah mempersiapkan makan siangku diatas meja
Ibuku yang seharusnya kelelahan karena telah mencari nafkah untuk kami berdua itu, masih saja berbaik hati dan kepada kami berdua
Setelah makan siang aku dan adikku biasa mencarikan kayu bakar untuk keperluan memasak kami sekeluarga
Begitulah singkat cerita masa sekolahku pada kala itu dan ku lakukan aktivitas seperti itu secara berkala

"Aku Anak Desa, Masa Sekolahku Sederhana dan Ku sangat bahagia"


5 komentar: