Selasa, 21 Juni 2011

Nasihat Baik Dari Sang Guru



“Tetap istiqomah ya, jangan takut menatap masa depan, khusnudzon akan hari depan dengan keyakinan yang kita rintis hari ini, jangan lupa sedikit sedekah dan dhuha untuk meninggikan predikat kita di sisi Allah"

Pesan singkat ini yang terdiri dari beberapa susun kata ini nampaknya sangat sulit untuk dihilangkan dari memori otakku yang kecil ini. Ya, untaian kata yang sarat makna ini menjadi salah satu pemicu semangatku dalam menjalani hari-hari.

Dan kata-kata itu adalah terucap dari lisan guruku yang luar biasa. Guru yang selalu didamba murid-muridnya, guru yang selalu dirindukan setiap pertemuannya, dan guru yang selalu dinantikan nasihat-nasihat bijaknya.

Karena waktu yang terus berjalan, aku dan guruku terpisahkan oleh jarak, namun ukhuwah itu tak terbatas ruang dan waktu, murid dan guru ini masih saling berukhuwah walau jarak berjauhan, sang guru masih terus memberi kan nasihat-nasihat baiknya, begitupun sang murid tak henti-hentinya mengucapkan salam sapa kepada gurunya dan berharap kebersamaan itu tak cukup sampai disini, kami masih ingin bersama hingga sampai dikehidupan yang kekal disana nanti.

Berbagai ilmu telah banyak ku dapatkan dari sang guru tercinta, beliau selalu memberi dan memberi, memberinya pun seakan tangan kiri tak tau jika tangan kanan itu memberikan sesuatu.

Banyak kisah yang diceritakan beliau, mulai dari perjuangannya sebagai seorang guru yang baru beberapa tahun lalu diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Ya, akhir-akhir ini banyak sekali kaum muda sukses yang setelah lulus masa studinya langsung  diterima menjadi pegawai negeri sipil, sedangkan guruku ini harus merangkak selama tujuh tahun baru harapannya terwujud, tentunya dengan ikhtiar dan doa yang luar biasa. Nampaknya nikmat allah yang diberikan kepadanya (menjadi PNS) semakin menambah kecintaannya pada Rabb-nya. Beliau sungguh luar biasa, dan kebahagiaannya itu terlengkapi sudah dengan pemberian nikmat Allah yang lainnya yang sungguh tak pernah ia duga sebelumnya.

Ya, tahun 2009 beliau menjadi PNS , ditahun itu juga beliau bisa berangkat UMRAH bersama isteri tercinta ketanah suci. Sebuah cita-cita yang sangat beliau impikan akhirnya terwujud begitu cepatnya dengan jalan yang tanpa ia sangka. Beliau bisa berangkat UMRAH karena mendapat hadiah dari TELKOMSEL dikala itu, dengan iseng-iseng menjawab pertanyaan-pertanyaan berhubungan dengan Syariat Islam yang masuk kenomor hapenya. Selang beberapa bulan beliau pun langsung ditelpon oleh pihak yang bersangkutan tentang hadiah yang beliau terima yaitu satu paket UMRAH gratis dengan sang istri ke tanah suci.

Sungguh beliau sangat bersyukur atas nikmat yang luar biasa itu. Akhirnya perjuangannya selama ini terwujud sudah, pernah beliau bercerita pada suatu malam beliau hendak pulang kerumah dari sebuah majelis ilmu,  diperjalanan Ban meletus, tak ada orang karena tepat berada di jalan sepi dan naik turun seperti gunung. Ujian ringan itu diterimanya dengan sabar dan do’a, diperjalanan itu beliau selalu berucap dzikir dan terutama doa ‘Labbaika Allahumma labbaika”, terus beliau ulang-ulangi. Tak jarang kutemui beliau berdzikir disetiap beliau mengajar dikelas sewaktu masih diajarnya. Sungguh perjuangan itu telah terbalas dengan nikmat dari Allah yang tidak terduga. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari berbagai kisah beliau.

Terimakasih Guruku.

Photo beliau saat tawaf wada, yang tak sengaja ku menemukannya diwebsite TELKOMSEL

Rabu, 15 Juni 2011

"ROHIS Mengawal Moral Bangsa"



Organisasi Rohis ( Kerohanian Islam ) sudah tak asing lagi ditelinga para remaja dan anak-anak sekolah terutama di sekolah menengah. Saya sendiri mengenal rohis saat saya masih duduk di bangku SMP saat itu. Saat itu belum ada Organisasi Rohis disekolah SMP-ku ( maklum daerah pedesaan yang masih tertinggal dengan sekolah lain di Kota ), namun seiring perkembangan waktu, sekarang sudah mulai berdiri organisasi Rohis bahkan di-SMP.  Saya mengenal Rohis karena pernah diajak oleh seorang ikhwan ( tetangga ) yang masih duduk dibangku SMA untuk mengikuti salah satu acara yang diadakan Rohis disekolahnya. Kebetulan ikhwan tetanggaku ini adalah ketua Rohis pada saat itu disekolahnya. Dan ketua Rohis inilah yang mengajariku mengaji mulai dari nol. Ya, sebelum ikhwan ini membuka tempat mengaji dirumahnya, aku adalah seorang anak yang bandel tidak pernah mengaji dan masih sibuk dengan dunia anak-anak dan keasyikan bermain-main, padahal sudah menginjak bangku SMP yang notabene sudah menginjak masa-masa remaja dan baligh.

Namun, setelah mengaji dengan ikhwan ini, aku mulai diajari mengaji, dan belajar banyak tentang agama islam. Masa remaja-ku sudah mulai kuisi dengan kebaikan dan beramal shalih sesuai yang diajarkan oleh ikhwan ini, mulai dari rutin pergi kemasjid, berbhakti kepada orang tua yang sebelumnya bicaranya tidak sopan sudah mulai lemah lembut, mengerjakan amalan sunnah, rajin belajar, dan sebagainya. Pun akhirnya prestasi sekolahpun semakin membaik setelah mengaji dan belajar agama dengan ikhwan ini.

Aku semakin mantap saat ikhwan ini mengajakku ke sebuah acara yang diadakan Rohis di sekolahnya. Saat itu aku masih SMP dan aku pun harus bertemu dengan ikhwan-ikhwan lain yang sudah SMA di acara khusu ikhwan itu. Dan akupun sangat terkesan dengan pemuda-pemuda yang luar biasa eloknya. Mereka menyibukkan diri dengan ibadah dan selalu ibadah walau usianya masih muda, ada yang bilang masa muda adalah masa yang indah untuk berfoya-foya. Ku tak menemukan hal itu terjadi pada pemuda-pemuda ini, ikhwan-ikhwan Rohis disekolah itu.

Lulus SMP, akupun langsung mantap mengikuti langkah jejak ikhwan tetanggaku itu. Aku mendaftar disekolah yang sama dan akupun bisa bertemu dengan sebagian ikhwan yang aku temui saat aku menghadiri untuk yang pertama kalinya di acara mereka. Namun, ikhwan tetanggaku ini sudah lulus dan bekerja sehingga aku tak bisa bersamanya di bangku SMA.
Aku pun tak tanggung-tanggung untuk masuk kedalam Organisasi Rohis disekolahku, aku bertemu dengan kakak-kakak baik hati dan sholeh-sholehah disana. Aku bertemu dengan teman-teman yang semangatnya luar biasa. Ya, Rohis, sebuah organisasi di sekolah yang berusaha menghidupkan sendi-sendi dakwah dilingkungan sekolah. Rohis mengawali moral bangsa, setelah saya berkecimpung kedalam organisasi rohis, saya harus berjuang dengan kawan-kawanku untuk menghidupkan dakwah sekolah disekolah kami tercinta. Didalam rohis banyak sekali agenda-agenda dan event-event yang manfaatnya sungguh luar biasa. Mulai dapat dirasakan dari diri sendiri, kalangan anggota Rohis itu sendiri, dan juga seluruh civitas sekolah.

Dengan berada didalam keanggotaan Rohis, maka kita sudah berusaha untuk menjadi seorang siswa tidak hanya mencari ilmu dan prestasi disekolah semata, namun kita harus menjadikannya sebagai ibadah dan jihad dalam kehidupan sehari-harinya.

Di dalam rohis ada berbagai macam agenda yang dapat menjadikan seorang remaja mempunyai pribadi-pribadi yang luar biasa. Mulai dari forum, mentoring, mabit, halaqah, syuro, dan berbagai macam kegiatan yang dapat menjadikan pribadi-pribadi yang mempunyai jiwa pemimpin, santun, cerdas, dan bertakwa. Rohis mendidik siswa menjadi lebih islami dan mengenal dengan baik dunia keislaman. Pengalaman yang saya alami sendiri saat bergabung dengan Rohis tidak dapat saya lupakan disetiap moment-nya.

Untuk adik-adik, bergabunglah bersama teman-teman rohis disana, karena moral bangsa akan berawal dari kalian-kalian remaja yang berjuang dan berjihad dijalan-Nya.


Selasa, 07 Juni 2011

Bercermin Pada Ketaatan Daun

(Pelajaran Aktifitas Daun menuju Kesadaran Diri)   

 


Maha Benar Allah yang telah menciptakan segala sesuatunya bermanfaat sesuai tataran. Tumbuhan (Plantae) sebagai salah satu makhluk hidup yang diciptakan Allah merupakan refleksi sebuah managemen kehidupan bermasyarakat yang patut kita ambil ibroh (pelajaran)nya. Daun merupakan organ yang sangat penting dalam proses pemasakan makanan (Fotosíntesis). Pada saat tanaman masih muda, dimana daun belum dapat melakukan tugasnya, tugas memasak makanan dilakukan oleh batang. Namun ketika daun sudah tumbuh membesar atau dewasa, maka daun akan melakukan proses fotosíntesis sendiri sekaligus akan membagikan hasil proses itu ke batang, akar dan seluruh organ tanaman tak terkecuali.

Yang perlu kita ketahui daun tidak pernah memproduksi makanan melebihi kebutuhannya. Bahkan kalau terjadi kelebihan produksinya dan tidak didistribusikan secara optimal, sel-sel pada daun tersebut akan mati, ditandai dengan daun akan berubah warna menjadi kekuningan, lalu layu dan augur dari tangkainya. Sebuah prinsip kesederhanaan, tidak berlebihan dan pemerataan. Hal ini sesuai dengan yang disabdakan Rosulullah tercinta yang lebih menyukai sesuatu yang tidak berlebih lebihan karena berlebihan itu adalah pekerjaan setan. Ketaatan daun merupakan sesuatu pelajaran yang takkan terbeli dimana daun memberikan pelajaran balas budi, ketika belum dewasa seluruh kebutuhan makanan disuplai oleh cadangan makanan yang terdapat pada biji. Namun yang harus kita ketahui biji yang telah habis cadangan makanannya akan hilang, mereduksi, dan mungkin tak akan dikenang lagi, semua itu berjalan begitu harmonis. Tak ada salah satu anggota tumbuhan yang ingin menonjol dan menginginkan untuk tampil dominan, tidak ada rasa terpinggirkan. Karena satu dengan yang lain saling mengisi, saling melengkapi, dan saling berusaha untuk memberikan hal yang terbaik yang dimilikinya. Subhanallah, Akar, batang, daun, bunga dan buah merupakan koloni (kumpulan) yang harmonis. Perasaan saling memberi dan menerima, tanpa perebutan dan perdebatan dalam pembagian jatah makanan. Andaikan kehidupan dan perasaan saling itu ada pada semua makhluk terkhusus pada manusia maka, kehidupan ini akan begitu indah, tak akan ada simiskin yang mati karena kelaparan, tak akan ada pengemis yang harus mengekspoitasi anak-anaknya yang belum cukup umur untuk menarik perhatian pengguna jalan. Begitu kerasnya perangai kita, begitu malasnya kita untuk menjadikan diri kita lebih baik, terjadi karena begitu jauh kita meninggalkan Dzat yang maha menguasai hidup dan mati kita, begitu tidak pedulinya kita akan hari akhir yang pasti datang dan tidak ada satu makhluk pun yang mampu sembunyi dari peristiwa itu.


Maka dari itu marilah kita sejenak berhenti beraktifitas, Mari kita mencoba merenungi keadaan diri kita sejauh mana kita telah jauh berjalan ingá diri kita telah kotor, dekil oleh banyak debu dosa yang melekat pada diri kita, Namur sadar kah kita kalau hari ini banyak yang melihat kita sebagai wajah yang baik mungkin itu semua karena belas kasihnya saja. Karena Allah menutupi aib-aib kita, Allah masih menyembunyikan kebusukan jira kita, Astaghfirullah,…..…… demikian rendahnya kita sehingga kita sering bangga dengan diri kita padahal semua itu terjadi karena rasa kasihan tuhan kita, buka karena keadaan kita yang memang mulia. Marilah mulai hari ini kita luruskan niat hidup kita, sekedar menggingatkan bahwa telah banyak yang kita dapatkan dari Allah, mengana kita sering mengingkarinya, …….

Marilah SADARkan diri kita sebelum nikmat yang kita nikmati tercabut dari diri kita.


Wallahu a’lam bishawab.



( dari seorang guru dan kata-katanya ku rangkum dalam buku harian waktu SMA  ) :)

“Pinta Ibuku”


Nak, bila kau besar nanti ibu ingin melihatmu bahagia dan senang
Nak, bila kau besar nanti ibu ingin melihatmu menjadi sebenar-benar orang
Nak, bila kau besar nanti ibu ingin melihatmu tersenyum girang
Nak, bila kau besar nanti ibu ingin melihatmu membahagiakan orang-orang

Nak, bila kau sakit ingat ibu mu yang selalu berdoa untuk kesembuhanmu
Nak, bila kau sedih ingat ibu mu selalu bersujud memohon agar ada yang menghiburmu
Nak, bila kau sulit ingat ibu mu selalu memohon kesulitan itu menjauh darimu
Nak, bila kau rindu ingat ibu mu selalu ada di sampingmu setiap waktu

Nak, bila kau bahagia nanti ingatlah ibu yang selalu mendoakan kebahagiaanmu
Nak, bila kau bahagia nanti ingatlah ibu yang pernah menahan lapar karena anak-anakku
Nak, bila kau bahagia nanti ingatlah ibu yang pernah menahan haus di siang itu
Nak, bila kau bahagia nanti ingatlah ibu yang pernah kehujanan demi mencari rejeki di hari itu
Nak, bila kau bahagia nanti ingatlah ibu yang pernah kepanasan hingga terasa seakan mambakar kerudung ibumu
Nak, bila kau bahagia nanti ingatlah ibu yang pernah berjalan berpuluh kilo untuk mencarikan sesuap nasi untukmu dan adikmu

Yogyakarta, 08 juni 2011

Dalam sholatku ku selalu teringat perjuangan berat yang dialami ibuku dalam membesarkanku hingga sebesar ini, tak kuasa menetas juga air dari mata yang tak bisa ku hentikan. Ibuku dikampung merindukanku, dan aku sangat merindukannya. Ibu anakmu sebentar lagi akan pulang kerumah.

Ibu, ia kebingungan jika tak mendengar salam sapa dari anak-anaknya. Ia sangat sedih jika tak mendengar suara anak-anaknya walau hanya lewat telepon saja. Tiap aku harus menyapa dirinya walau hanya lewat sebuah sms ataupun telepon.

Semua pintanya akan selalu kuingat dan kukenang sepanjang hidupku. Satu hal yang ku ingat darinya adalah sebuah permintaan yang sangat sepele. Bahwa ia sangat suka coklat, dan ia ingin aku membelikannya suatu saat nanti  dengan uang hasil kerjaku sendiri. Kini aku bawakan ia coklat yang ia suka saat aku pulang kerumah, dia senang walau aku hanya memberi  sebuah coklat. Dia tersenyum senang. Ibuku ku berjanji membahagiakanmu sebisaku semampuku. Semoga Rabb-ku memberikan kemudahan bagiku. Aamiin.


Kamis, 02 Juni 2011

"Menikmati SUP BUAH Alun-alun Utara di Siang Bolong" :D




Aduhhh suegerrrnya..nikmat....

'Ketua OSISku yang Malang"

Mendengar seseorang bercerita tentang seorang ketua OSIS di sekolahnya, aku jadi teringat oleh Ketua OSISku yang malang. Ya, ketua OSISku yang malang ini lebih cepat mendahuluiku bertemu dengan Sang Pencipta makhluk dan semesta alam. Ketua Osisku ini meninggalkan sejuta kisah nan indah dalam sebuah kebersamaan.

Dia meninggalkan teman-teman, adik-adik kelas, guru-guru, dan semua civitas sekolah pada saat ia masih duduk dibangku SMA kelas 3. Pribadinya sungguh pantas dikagumi dan patut dicontoh oleh semua teman-teman dan siswa-siswa lainnya. Almarhum Afrian Bagus Permadi sering dipanggil SIWI ialah perangai nan elok itu.

Dia sangat berani, tegas, tapi suka bercanda.  Berkat sikapnya yang ramah, hormat, lembut, tak bertele-tele, cerdas, humoris, jujur, apa adanya, teguh, dan tidak ketinggalan ibadahnya itulah yang membuat siswa yatim piatu ini terpilih sebagai ketua OSIS disekolah kami mengalahkan kandidat-kandidat lain dengan angka pemilih yang fantastis melebihi yang lain.

SIWI sangat baik dalam memimpin keorganisasian-nya, teman-teman yang lain sangat hormat padanya. Dia aktif mengikuti kegiatan yang ada disekolah, sampai-sampai semua guru dan civitas sekolah terasa tak asing dengan namanya. semua orginaisasi ia ikuti, karena memang keorgnanisasian sangat penting baginya. Dia juga aktif ikut dalam Rohis ( Kerohanian islam ) di sekolah, tak jarang pula ia ikut kajian-kajian yang diadakan Rohis. Kehadirannya sangat membantu perkembangan keorganisasian diRohis kami tercinta.

Dan yang paling ku ingat sebelum kepergianNya bertemu dengan sang Maha segalanya ialah saat ia bercerita tentang pengalaman sakaratul mautnya. Ya, sekitar dua minggu sebelum kepergiannya, ia sempat sakit keras, dan setelah satu hari sembuh dan keluar dari rumah sakit dia mengatakan padaku bahwa nyawanya seakan sudah hilang saat ia berada dirumah sakit. Dia merasa bahwa ada malaikat akan mencabut nyawanya. Bahkan dia mengira sudah mati saat itu. Aku berkata padanya, istigfar siwi, semoga kita selalu senantiasa bersyukur atas nikmat hidup yang diberikan oleh allah sehingga kita bisa terus beribadah didunia ini. Dia bersyukur masih bisa bernafas kembali dan dia lebih rajin meningkatkan kualitas ibadahnya, dia pun pernah mengajak aku bersama-sama membaca al-qur’an dan mengajarinya agar lebih paham lagi sesaat sebelum kepergiannya.

Dan satu lagi yang kuingat sebelum dia pergi adalah senyumannya. Di pagi hari sebelum kepergiannya pada sore hari itu, aku bertemu dengannya, dia mengucapkan salam padaku, dan aku menyambut salamnya, dia tersenyum, wajahnya bersinar, memang senyumannya sangat berbeda pada saat itu. Pada hari itu bertepatan pula dengan hari ulang tahun sekolah, dimana dalam memeriahkan hari ulang tahun sekolah ada berbagai kegiatan dan lomba.

Ketua Osis ku yang malang ini kebetulan tidak sedang menjadi panitia, lantas pada pagi itu ku melihatnya dia mondar-mandir kesana kemari sambil menawarkan makanan ringan dan minuman yang ia ambil dari Koperasi Sekolah untuk ia bantu menjualnya. “Es es yang haus, yang haus, snack-snack, ayo siapa yang mau beli, aku jadi pedagang asongan sekarang, hehe” kata dia sembari memancarkan senyuman yang luar biasa dan berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Teman-teman yang lain yang asyik menyaksikan lomba dan merasa kehausan pun mengerubunginya dan membeli makanan dan minuman yang dibawanya. “laris manisss,” katanya. Ya, aku terakhir kali melihat wajahnya dan mendengar suaranya pada saat itu pula. Sore hari, tepatnya saat ia pulang sekolah dan akan pergi ke rumah seseorang kerabatnya dengan mengendarai sepeda motor milik temannya, nyawanya pun dicabut oleh malaikat. Dia tertimpa kecelakaan yang luar biasa mengerikan, di jalan ia tertindas sebuah truk saat ia berusaha menghindar dari tikungan jalan. Ketua OSISku yang malang ini mukanya hancur tak terselamatkan nyawanya.

Ya, ketua OSISku yang malang ini meninggalkan semua teman-teman, guru-guru dan civitas sekolah dengan berjuta kisah. Semua merasa kehilangan dirinya. Dan para pelayat yang berdatangan sungguh luar biasa, selain semua teman-teman dan orang-orang disekolah kami, ternyata hadir juga teman-teman dari luar sekolah dari berbagai kecamatan. Rumah duka penuh dengan orang. Acara puncak perayaan hari ulang tahun sekolah kami terpaksa harus dihiasi dengan kehilangan salah satu murid yang sungguh luar biasa. Dan sesi-sesi terakhir acara puncak yang diisi dengan berbagai pentas musik ini, diisi oleh sambutan dari sang Pembina OSIS yang menyatakan sikap duka atas meninggalnya salah satu murid kebanggan disekolah kami, kata-kata yang diucapkan oleh sang pembina OSIS untuk almarhum  ini membuat semua orang yang mendengarnya menagis dan meneteskan air mata, bahkan guru-guru pun demikian. Mereka kehialangan murid yang malang ini. Semua menangis dan semua mendoakan kepergiannya. Subhanallah semoga ketua OSISku yang malang ini meninggal dalam keadaan “khusnul khotimah”.  Aamiin ya rabbal ‘alamin.


Alm. Afrian Bagoes Pemadi ( SIWI ), photo diambil dari album poto saat dia mengikuti salah satu acara ROHIS kami


DIMANAKAH SAHABAT SEJATIKU