Kamis, 21 Juni 2012

Serba-serbi Di Negeri Ramadhan ( Raih Mahligai Kebersamaan )


Cerita ini terinspirasi oleh germerlap fantasi di Negeri yang bernama Ramadhan. Di Negeri nan indah itu, ada seorang pemuda paruh baya yang tengah menjalani liku-liku kehidupannya yang penuh gegap gempita. Dari percakapan sederhana itu, nampak bahwa dia ingin mengubah status kehidupannya dan menjalani kehidupan barunya dengan melakukan RAMADHAN ( raih mahligai kebersamaan). “ Neng, eneng mau ngabuburit nggak sama abang ?”, tanya si pemuda. “ Ngabuburit bang?” tanya eneng , “Iya neng, NGABUBURIT ( Ngajak buru-buru Merit )” pemuda itu menjelaskan. 

Nampaknya si pemuda sudah berkeyakinan dan bertekad bulat untuk menyempurnakan separuh dari Agamanya. Ketika ditanya komitmen si pemuda oleh si pemudi yang akan dipersuntingnya, si pemuda menjelaskan dengan sedetil-detilnya. Salah satu komitmen si pemuda dalam mengarungi bahtera kehidupan dengan wanita pujaannya itu adalah ingin mewujudkan keluarga yang SAHUR ( Sakinah dan makmur ). Selain itu pemuda itu juga ingin agar kedepannya nanti mereka saling BUKA ( Belajar Untuk saling Terbuka ). 

Si pemudi pilihan telah berada dalam genggaman sang pemuda. Mereka kini telah resmi dan halal mengarungi bahtera kehidupan bersama. Mereka telah sepakat dengan komitmen yang telah mereka buat yaitu PUASA ( Pupuk Asa Satukan Cinta ) bersama. Mereka juga ingin sekali melahirkan keturunan yang nantinya mampu mengemban amanah dan memimpin negeri tercinta ini. Mereka ingin agar anak-anaknya nanti TARAWIH ( Taat Rajin dan Sholih ). 

Kehidupan terus berjalan, keluarga itu telah menjalani kebersamaannya dalam suka dan duka. Komitmen mereka dalam kerbersamaannya selalu mereka jaga dengan baik. Setelah bertahun-tahun, hingga kini anak yang mereka dambakan agar menjadi Qurotta’ayun bagi mereka belum juga diijabah kehadirannya oleh sang Maha Pencipta. Dalam masa penantian itu mereka senantiasa berdoa dan memohon agar keinginan itu diijabah oleh-Nya. Itulah WITIR ( Wujud Ikhtiar tiada Akhir ) mereka.

Dan selama bertahun-tahun menanti, kini sang buah hati yang didamba akhirnya benar-benar diijabah oleh Allah. Seonggok tubuh kecil mungil nan lucu kini telah berada dalam pelukan dan pangkuan. Subhanallah, itulah bukti bahwa keluarga yang senantiasa TAHAJUD ( Tak hentinya bersujud ), maka akan terkabulkan semua doa-doanya. 

Sang buah hati yang didamba kini telah menjadi sesosok pemuda yang sangat mendambakan orang tua. Dia senantiasa TILAWAH ( Tidak Lepas dari Dakwah ). Ia adalah sosok pemuda yang  menginginkan IMSAK ( Ingin Mujahid sampai akhir ). Ia telah menjadi seorang anak seperti yang diinginkan oleh orangtuanya dahulu kala, ia senantiasa menjalankan perintah dan meninggalkan  larangan Tuhannya, Allah SWT. Dalam bertindak  ia senantiasa IFTHAR ( If That All are Right ). Kini ia menjadi pemuda yang ZAKAT ( Zahir kuat ibadah Taat ).

Subhanallah, keluarga yang SEDEKAH ( Sederhana penuh Berkah ) ini adalah keluarga yang senantiasa berpegang teguh pada Al-qur’an dan As-sunnah, hingga akhirnya mereka telah berhasil dan sukses dalam menjemput RAMADHAN ( raih mahligai dalam kebersamaan). 

================================================================

Cerita ini hanya fiktif dan karangan belaka, di kemas dengan serba-serbi dan berbagai rangkaian kata yang sarat dengan ciri khas ibadah di bulan ramadhan, puasa, ngabuburit, buka bersama, ifthar, sahur, imsak, tarawih, tilawah, tahajud, witir, sedekah, dan terakhir zakat fitrah.  Semoga dengan cerita ini menjadikan kita lebih mempersiapkan diri akan datangnya bulan suci, bulan puasa, bulan ibadah, bulan ampunan, bulan kemuliaan, bulan kesabaran, bulan pembinaan, bulan yang penuh berkah. Semoga kualitas ibadah di bulan Ramadhan yang akan datang hanya dengan menghitung hari terus meningkat dari tahun ke tahun. Aamiin.

Minggu, 03 Juni 2012

{ Untuk Adikku Tercinta } Dik, Sebentar Lagi Semesteran



Tak terasa ternyata hampir 12 bulan dilalui, sekarang kamu akan naik ke kelas 8 ( 2 SMP), Minggu Depan, ada yang harus terlampaui, yaitu Ulangan Umum Semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

Adikku, Rasa lelah dan peluh orang tua mu adalah darah penyemangat untuk bisa..bisa.. dan bisa. Kalau hari ini masih ada harapan untuk menunda dan menunda keberhasilan mu, maka tanyakan kepada diri, mampukah kamu memandang wajah lelah bapak dan ibu mu dirumah  yang menanti dengan setia, dengan ikhlas untuk kenaikan dan kebahagiaanmu adikku. Ruh, Ruh, akan prestasi jangan enyahkan dari diri.

 "Bila seorang penuntut ilmu telah kehilangan ruh prestasinya maka jangan harap kemudahan dan indahnya juara serta kemenangan akan teraih. "

“SELAMAT BERKOMPETISI SEMOGA TAHUN INI MENJADIKAN TOREHAN EMAS KEMENANGAN UNTUKMU ADIKKU"

” BUAT SENYUM BAPAK / IBU DENGAN TINTA SENYUM KEBANGGAAN’ YAKINKAN DIRI BAHWA KAMU BISA”

Buat adikku tercinta, telah banyak pengorbanan orang tua mu, kapan terbalas?. Ayo, kamu harus berprestasi, jangan seperti kakakmu, kamu harus lebih baik dan baik lagi,...

S.E.M.A.N.G.A.T !!!