Senin, 30 Mei 2011

Esok,.... harus diawali dengan berbaik sangka pada nasib kita, desain_Nya mungkin belum kita mampu pahami, apapun yang ada pada diri kita harus menjadikan semangat untuk menjemput nikmat yang selalu ditebarkan Allah pada hamba-hambanya, Ada 3 orang yang selalu dapat ketika Berkah itu terbagikan; 1. Orang selalu melakukan sesuatu karena_Nya, 2. Orang yg berbahagia akan do'anya terkabul utnuk orla, 3. Orang yg selalu memelihara makanannya dari yg haram, selamat beraktifitas semoga hari ini kita dapatkan berkahnya. ^_^

Aku Anak NDESO tapi Aku GO BLOG

Blogger Return Contest Aku terlahir di sebuah daerah pedesaan yang termasuk wilayah pegunungan. Namanya orang yang tinggal didaerah pedesaan sudah tentu kehidupan kami sangat sederhana, ketinggalan zaman modern. Aku tak sempat mengenal teknologi informasi semasa sekolah, karena pelajaran tentang teknologi informasi disekolahku dulu memang sangat minim. Waktu sekolah menengah saja pelajaran Komputer disekolah banyak diisi dengan teori, praktiknya sangat jarang karena terkendala jumlah Unitnya waktu itu, maklum Sekolah NDESO . Bahkan kalau boleh jujur, aku tak bisa banyak mengoperasikan komputer setelah lulus Sekolah Menengah Atas . Disekolah dulu sangat minim pelajaran Komputer apalagi soal Internet dan kawan-kawan. Pada saat sekolah dulu nyaris tak ada seorang pengusaha menyewakan jasa internet (warnet) di daerah sekitarku. Sekarang daerah sekitarku sudah maju banyak pengusaha-pengusaha yang menyediakan jasa internet (warnet).

Lulus SMA aku sama sekali tak tahu apa itu internet dan kawan-kawan. Mei 2009 adalah awal-awal dimana aku mengenal apa itu internet juga aktivitas blogging. Setelah lulus SMA, aku meninggalkan kampung halamanku menuju kota Yogyakarta untuk ikut kakakku bekerja di sebuah rumah makan. Disana aku menjadi pelayan, memasak, mencuci piring, menyapu adalah pekerjaanku. Beruntunglah aku memiliki bos/majikan baik hati yang sangat terbuka dengan karyawan-karyawannya. Aku pun sering cerita pengalamanku saat sekolah maupun tinggal didesa.

Dan orang pertama yang mengenalkan pada Dunia Maya ini adalah bosku yang baik hati itu. Kebetulan selain dosen pada sebuah Universitas dia juga seorang yang mencari penghasilan tambahan lewat aktivitas Blogging. Awalnya beliau berbincang-bincang denganku namun tiba-tiba dia mengajakku untuk masuk kedalam rumah dan menunjukkan sebuah laptopnya padaku. Tanpa basa-basi beliau memberitahukan padaku kalau beliau mendapatkan uang dari aktivitas blogging. Membuat Jejaring sosial pun aku mulai diajarinya, mulai dari membuat e-mail dan akun facebook, kemudian mulai mengajariku cara memposting dan membuat artikel seperti yang ia lakukan dan mendapatkan uang dari itu.

Aku mulai paham, dan beliau mulai memberikan amanah kepadaku untuk mengurus blognya yang bisa menghasilkan uang itu. Kebetulan bosku ini memiliki blog lewat wordpress dengan domain dan hosting sendiri, untuk kontennya berisi tentang desain interior rumah dan sebagainya, ini alamat website beliau :
FOPPLE. Hari demi hari aku hanya berfokus memposting artikel-artikel yang berkaitan dengan itu, aku tak mengerti apa itu domain dan apa itu hosting. Bahkan aku tak memahami secara pasti apa yang kulakukan ini, karena aku memposting artikel dalam bahasa inggris sesuai dengan isi artikel dalam blog bosku itu. Aku hanya diberi mandat untuk membuat postingan, menembak keyword, dan memperbanyak jumlah pengunjung, agar penghasilan yang didapat dari klik per iklan yang terpasang di blog bosku semakin banyak.

Namun keinginanku untuk memiliki blog sendiri sudah tentu ada, akupun mencoba membuat blog sendiri dengan mendaftar di Blogger. Karena teringat dengan sekolahku dulu yang tidak mempunyai website, maka aku berinisiatif membuatkan sebuah blog berisi tentang sekolahku. Teman-teman dan alumni merasa terkesan dengan blog yang aku buat tentang sekolah SMA kami. Tak puas dengan itu aku membuat blog lagi yang berisi inspirasi-inspirasiku. Karena tau kalau lewat blog bisa menghasilkan uang (lewat adsense dan kawan-kawan misalnya), maka aku mulai merintis blog yang diharapkan bisa menghasilkan uang. Walaupun belum sempat menghasilkan uang, tapi aku senang karena aku punya blog sendiri, Aku anak NDESO tapi aku GO BLOG . Banyak teman-temanku yang minta aku mengajari mereka ngeblog.
Blog yang aku rintis
Karena kesibukan bekerja seperti sekarang ini, aktivitas blogging sempat mangkir beberapa bulan, sehingga blog menjadi tidak terurus. Karena itulah mungkin yang membuat blogger lain menjadi kurang antusias ngeblog, karena memang memposting sebuah artikel saja memerlukan waktu yang tidak sedikit, sedangkan banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang harus kita kerjakan. Adapun jejaring sosial seperti facebook atau twitter, kita bisa mengekspresikan sekelumit kata secara instant dan cepat tanpa perlu banyak waktu. Memang seperti itu namun dengan meluangkan waktu sedikit saja untuk aktivitas blogging, memiliki blog dan mempostingnya, kita akan mendapatkan banyak manfaat dari blog yang kita punya, yang tidak bisa kita dapatkan dari jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan kawan-kawannya.

Ngeblog tak sebatas memiliki blog sendiri tapi kita bisa mendapatkan uang jika kita mau belajar dan mendalaminya, seperti yang dilakukan bosku. Namun tak sebatas itu saja, blog bisa dijadikan sebagai sarana pencurahan kreatifitas-kretifitas, pikiran-pikiran, dan ilmu. Ternyata memiliki blog juga tidak sebatas memposting saja, tapi sebenarnya ada aktifitas dan interaksi yang bisa membawa kedalam sebuah hubungan pertemanan, saling berkomentar, memberikan masukan-masukan, dan saling berbagi seperti yang saya rasakan di Multiply yang belum ada dua bulan aku membuatnya.

Yuk mari ngeblog , luangkan waktu beberapa saat untuk membuat sebuah postingan untuk blog kita, minimal sehari satu postingan, pasti akan bermanfaat nantinya. Mari ngeblog seperti Aku anak Ndeso tapi aku GO BLOG .

Postingan ini dalam rangka coba-coba, ikut-ikut, dan iseng-iseng dalam turut serta meramaikan "Blogger Return Contest" yang disponsori oleh Denaihati.

Minggu, 29 Mei 2011

Terimakasih AXIS

" Silakan kirim pantun, cerita, atau ungkapan anda tentang pengalaman hemat anda bersama AXIS. Dan Dapatkan Handphone QWERTY dan Ratusan ribu Pulsa".

Melihat sms yang dikirim oleh AXIS ke nomor hapeku, awalnya aku biasa-biasa saja menanggapinya. Namun, entah kenapa aku serasa ingin mengekspesikan hoby saya dalam berpantun ke GSM yang ku miliki itu. Awalnya sih, aku cuma kirim satu sms saja dan tak berangan-angan mendapatkan hadiah dari kuis "JAGOAN HEMAT" itu. Tapi saat aku kirim sms pantunku yang pertama, aku langsung mendapat sms balasan yang menyuruh aku untuk mengirim sms pantun lagi.

Ku kirimlah sms lagi dan ku ekspresikan sedikit kemampuan berpantunku, kali ini aku berharap memang bisa dikasih hadiah dengan pantun-pantun yang aku kirim, walaupun aku berpikir sangat kecil kemungkinan bisa dikasih hadiah-hadiah seperti yang dijanjikan karena aku tak pernah mendapatkan hadiah sebelumnya.

Dan ternyata setelah aku kirim beberapa sms pantunku, sebulan kemudian aku ditelpon seorang yang mengaku dari TIM AXIS. Aku memenangkan satu buah handphone QWERTY D'One dan Seratus Ribu Rupiah Pulsa. Wah, alhamdulillah senang rasanya, sms pantun yang kukirimkan itu ternyata dibaca oleh mereka dan mereka menyukainya. Alhamdulillah, akhirnya aku dapat hadiah juga, Terimakasih AXIS semoga ini bermanfaat bagiku.

Dan kebetulan hape keluarga yang dirumah sedang rusak tak bisa untuk telepon, ku berikan handphone lamaku untuk keluarga yang dirumah dan ku pakai hape baruku dari AXIS itu. Alhamdulillah juga aku bisa mendengar suara keluarga dirumah dengan handphone baruku. Dan tentunya ada pulsa seratus ribu sebagai syarat untuk telpon-menelpon, kebetulan lagi keluargaku pakai AXIS semua jadi ku kirim-kirimkan pulsaku yang banyak itu. Terimakasih AXIS, ALHAMDULILLAH. Terimakasih ya rabb.

Ehhh lupa, saya gak dibayar lho ya, tapi mau sedikit promosi nih, kan AXIS dah baik sama aku. Ada pantun nih >>

Setelah selasa ada kamis, setelah rabu ada jumat // Mari kita pakai AXIS, Kalau mau hidup HEMAT


Makan manggis sama donat, makannya sebelum sholat // Pakai axis memang hemat, telpon keluarga dan sahabat



YUK YUK PAKAI AXIS

"Untuk Engkau Disana, Cukup Sudah Kami Tersakiti Olehmu"



Untuk Engkau Disana, Cukup Sudah Kami Tersaikiti Olehmu
Ku teringat pada masa itu, dimana ku sangat prihatin dengan keadaan yang menimpa saudaraku
Ya, mereka sakit, mereka sulit, mereka terhimpit oleh beban yang terasa ngilu
Hingga aku berandai-andai bagaimana jika masalah itu nanti menimpaku
Semua andai-andai itu terlintas dalam otakku hingga aku terus berdoa semoga kejadian itu tak menimpa diriku

Untuk Engkau Disana, Cukup Sudah Kami Tersaikiti Olehmu
Tapi apalah daya, kun fayakun, jika Dia berkehendak maka terjadilah juga peristiwa itu
Dan yang ku andai-andai kan itu benar-benar terjadi bahkan lebih menyakitkan dari yang dialami saudaraku
Nasi sudah menjadi bubur, dan aku harus bisa mengubah bubur menjadi sesuatu yang bermanfaat bagiku
Tak pantas ku mengeluh tak pantas ku tak mau menerima tak pantas ku menghindari kenyataan itu

Untuk Engkau Disana, Cukup Sudah Kami Tersaikiti Olehmu
Duhai kau disana, semoga kau menghentikan semua perbuatanmu itu
Tak taukah engkau bahwa kami tersakiti olehmu
Tak taukah kau bahwa kami disini merindukan sifat baikmu
Tak taukah engkau bahwa kami masih menyayangimu

Untuk Engkau Disana, Cukup Sudah Kami Tersaikiti Olehmu
Kemarilah, mendekatlah, sadarlah, kami akan memeluk erat tubuhmu
Kami membuka pintu rumah selebar pintu gerbang diistana itu
Kami ingin kau kembali hidup bersama sesuai fitrahmu
Kami ingin kau tunaikan semua kewajibanmu
Untuk Engkau Disana, Cukup Sudah Kami Tersakiti Olehmu

Yogyakarta, 29 Mei 2011

Cawah

Ponakan-Ponakan Gemesin




ponakan2ku lutchu2 sekali nih...subhanallah......

Jumat, 27 Mei 2011

kesendirian bukan kekalahan, kesendirian bukan kelemahan, kesendirian harus menjadikan diri kita kuat, kesendirian harus menjadikan kita introspeksi. Namun ingat... selain kita ada Allah yang selalu mendampingi dalam setiap langkah2 kita. Awali hari ini dengan semangat!!!! jangan lupa loo ~> ^________^

"Aku Anak Desa, Masa Sekolahku Sederhana"

Ya, Aku Anak Desa, Masa Sekolahku Sederhana saja

Aku ini anak desa,
Rumahku tak lebih dari 10 meter dari sawah-sawah yang berada disebelah timur rumahku
Disebelah rumahku ada parit kecil yang mengalir air, untuk mengairi sawah-sawah petani-petani itu
Sebelah kanan-kiri rumahku terdapat pohon-pohon rindang dan pohon-pohon bambu
Banyak bocah-bocah kecil bersenang-senang menikmati layang-layangnya yang sedang terbang di langit biru
Tak jarang ku melihat anak-anak dan bapak-bapak itu asyik dan menikmati suasana memancing ikan di sungai dekat sawah-sawah itu
Setiap pagi burung-burung berkicau seakan mengajak untuk menyanyi di pagi yang syahdu
Aku anak desa dan masa sekolahku sangat sederhana di kala itu


Masa sekolahku memang sangat sederhana,
Aku teringat masa-masa sekolahku saat SMA dan hanya bersama adik dan ibuku didesa
Ku sangat bahagia dan gembira walau hanya tinggal bersama mereka berdua
Ku awali hariku dengan mengantarkan sang ibu pergi mencari rizki untuk tambahan biaya hidup kami bertiga
Ya, pukul 3 pagi aku dan ibu sudah mulai meninggalkan kasur dan bantal yang empuk dan nyaman rasanya
Ku antar ibuku menuju jalan ramai yang biasa mobil angkutan lewat disana
Karena memang kami tinggal didesa sehingga rumah dan jalan ramai memang lumayan jauh jaraknya
Ku tak tega melihat ibuku sendirian berjalan karena baru pukul tiga pagi, saat yang lain masih berselimut dan lelap dalam tidurnya

Mobil sudah tiba, ibuku bergegas naik, pergi menuju pasar  dan mulai ku ditinggalkannya
Aku bergegas pulang kerumah kemudian melanjutkan aktivitas seperti biasa
Setelah ku sampai dirumah ku temui adikku yang baik itu masih terlelap dalam tidurnya
Seperti biasa setelah mengantar ibu, ku bergegas mengambil wudhu melakukan shalat tahajud sebelum subuh dan fajar tiba
Terkadang ku tinggalkan adikku itu pergi ke masjid untuk shalat subuh yang cukup jauh juga jaraknya
Setelah sholat subuh ada waktu sedikit yang bisa ku gunakan untuk belajar sebelum mempersiapkan keperluan sekolah nantinya
Adikku ku yang masih kecil dan sekolah dasar itu ku bangunkan dari tidurnya dan ku ajak menemaniku menyambut pagi yang luar biasa hikmahnya

Ku mulai mempersiapkan kebutuhan sekolah kami berdua, sarapan kami sangat-sangat sederhana
Karena ibu sudah tidak berada dirumah, jadi aku sebagai kakaklah yang mempersiapkan sarapan kami berdua
Jikalau makanan yang kemarin sore masih ada, maka aku menghangatkannya dan memakan kembali sebagai sarapanku dan adik tercinta
Kalau tidak ada makanan sama sekali maka cukup mie instanlah yang ku makan bersamanya
Ibu berpesan jangan sampai tidak sarapan sebelum pergi kesekolah karena memang disekolah ibu tidak ingin kami mengeluarkan uang untuk jajan nantinya
Aku dan adikku tak pernah minta uang saku, sebelum ibu sendiri yang mengasihnya
Biasanya ibu memberikan uang saku yang jumlahnya setara dengan uang untuk membeli minum yang harganya seribu rupiah saja
Aku pun demikian, uang saku yang setaranya seribu rupiah itu tak pernah kubelikan jajan, dan ku simpan dalam tabungan pribadi saya

Aku dan adikku berangkat ke sekolah meninggalkan rumah bersama-sama
Adikku mencium tanganku dan mengucapkan salam seperti biasa sebelum berangkat
Aku dan adikku berangkat ke sekolah masing-masing yang arahnya berbeda
Sekolah adikku tidak begitu jauh dari rumah karena memang masih duduk di Sekolah Dasar dia
Sedangkan aku harus menempuh jarak yang lumayan jauh dengan hanya jalan kaki saja
Jarak rumahku dan sekolah SMA ku memang sangat jauh, ada sekitar 5km yang harus aku tempuh dengan hanya jalan kaki tentunya
Perlu waktu 45menitan dengan jalan kaki untuk sampai disana
Ku berangkat sekolah dengan semangat ceria dan berharap mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk ku gunakan nanti setelahnya
Ku telusuri jalan setapak, dan jalan terobosan berupa sawah dan ladang-ladang petani, sampai-sampai sepatuku sangat kotor saat tiba sekolahnya
Ada juga gandum-gandum kecil dan duri-duri pohon putri malu yang menempel dicelanaku bagian bawah, sehingga ku harus membersihkannya

Sampailah aku disekolah dan beraktivitas mengikuti jadwal pelajaran yang ada, dengan semangat luar biasa ini aku pernah mendaptakan nilai terbaik dikelas sewaktu sma
Saat istirahat tiba, yang lain bergegas menuju kantin dan lain sebagainya, sedangkan waktu istirahat itu aku gunakan untuk ke mushola melakukan sholat dhuha
Saat masih ada waktu istirahat ku tak sia-siakan waktu yang tersisa untuk menuju perpustakaan untuk baca-baca
Di istirahat selanjutnya, seperti biasa kita harus menuju mushola untuk melakukan shalat dhuhur berjamaah tentunya
Sepulang sekolah, ku kembali berjalan kaki menuju kerumah seperti biasa

Menelusuri jalan yang sama saat aku berangkat sekolah tadi pagi, karena memang itulah jalan alternatif yang lebih cepat untuk sampai dirumah saya
Pulang sekolah adalah perjuangan yang luar biasa bagi saya
Terkadang ku merasa kepanasan, sehingga buku yang ada ditangan harus aku gunakan untuk menutupi kepala
Terkadang juga, tasku yang lengannya putus sebelah itu juga kupakai untuk melindungi kepala
dari panas yang luar biasa
Saat musim penghujan, terkadang aku harus mampir-mampir dirumah-rumah warga untuk berteduh menunggu hujan reda
Terkadang juga aku harus melepas sepatu ku dan berjalan tanpa alas karena tanah dan jalan beceknya

Sesampainya dirumah ku dapati adikku sudah dirumah, juga ibuku yang tersenyum menyambut salam kepulanganku dengan wajah ceria walau sebenarnya dia lelah rasanya
Ku bergegas masuk ke rumah dan ku dapati ibu telah mempersiapkan makan siangku diatas meja
Ibuku yang seharusnya kelelahan karena telah mencari nafkah untuk kami berdua itu, masih saja berbaik hati dan kepada kami berdua
Setelah makan siang aku dan adikku biasa mencarikan kayu bakar untuk keperluan memasak kami sekeluarga
Begitulah singkat cerita masa sekolahku pada kala itu dan ku lakukan aktivitas seperti itu secara berkala

"Aku Anak Desa, Masa Sekolahku Sederhana dan Ku sangat bahagia"


Selasa, 24 Mei 2011

"IBU SEHARUSNYA ENGKAU SAKIT"

Kali ini aku akan menulis sesuatu tentang dirimu
Aku ingin merenungi keberadaanmu disisiku setiap waktu
Entah kapan Aku akan berpisah denganmu hanya Dia yang tahu
Ku akan sedikit bercerita tentang dirimu untuk kawan tercintaku

Ibu Seharusnya Engkau Sakit
Aku telah menyusahkanmu semenjak aku lahir sampai dewasa ini
Aku sibuk mengucapkan terimakasih kepada orang lain didunia ini
Sedangkan Aku tak banyak mengucap terimakasih padamu selama ini
Aku sibuk mencari perhatian yang lain padahal mereka hanya sedikit memberi
Dan aku tak sibuk mencari perhatian darimu padahal berjuta-juta dirimu memberi

Ibu Seharusnya Engkau Sakit
Engkau korbankan jiwa ragamu untuk membesarkan anakmu
Engkau rela memakan kepala dan duri ikan sedang dagingnya kau berikan untukku
Engkau tak rela uangmu kau makan sendiri tanpa anakmu walau hanya seribu
Engkau tak rela memlihatku kehausan hingga air yang tersisa segelas itu kau berikan padaku
Engkau tak mau dibilang sakit padahal badanmu terbaring lesu
Engkau jelas sakit keras tapi kau bilang kau tak merasa “kesakitan” padaku
Engkau berbohong padaku hanya karena kau tak ingin aku khawatir padamu

Ibu Seharusnya Engkau Sakit
Apakah aku sudah membalas semua itu selama ini
Apakah belas kasih sayangmu sudah ku kembalikan padamu sampai saat ini
Ku rasa aku tak akan mampu membalas itu nanti
Tapi sejatinya aku selalu berdoa untukmu sampai ajal itu menghampiri
Yogyakarta 2011, by Cawah



Ibu, banyak kisah-kisah tentang ibu
Semua orang pasti mempunyai kisah tentang ibu mereka
Sekian tahun aku bersama ibuku, mengajari tentang bagaimana aku harus menjalani hidupku
Aku hidup bersamamu penuh damai dan kasih sayang tulus
Aku baru bisa menyadari bahwa engkau telah memberi semuanya sebanyak itu

Pengalamanku yang telah lalu setidaknya menjadi pelajaran besar bagiku
Aku pernah merasa lapar sedang tak ada daya dan makanan didepanku
Tapi aku masih mempunyai beberapa receh yang bisa aku belikan makanan sedikit dengan itu
Namun setelah aku berbicara dan bercanda dengan penjual makanan yang sering aku beli makanannya
Aku diberi makan olehnya tanpa aku harus membayarnya sedikitpun
Begitu senangnya aku saat itu
Lantas aku langsung mengucapkan berjuta terimakasih padanya
Mungkin berlebihan juga aku mengucap terimakasih padanya
Hingga ia menggerutu, jangan berterimakasih padaku, berterimakasihlah pada allah, ayah dan ibumu
Kemudian aku menyahut hai pedagang yang memberi makanan ini adalah kamu bukan ayah dan ibuku
Pedagang itu bertanya kembali, benarkah begitu? lantas siapa yang memberi makan kepadamu sampai sebesar ini ?
Aku pun tercengang dan tersadar, sampai seperti itukah aku berterima kasih kepada pedagang yang hanya memberiku makan satu kali itu
Sedangkan aku tak banyak berterimakasih pada ibuku sendiri yang telah memasakkan makanan kesukaanku setiap harinya berkali-kali
KU tersadar oleh seorang pedagang yang belum tau jelas namanya ituKeesokan harinya aku langsung menelpon ia sambil ingin menahan air yang keluar dari mata dan tak mau berhenti
Aku ucapkan kata “terimakasih” padanya tanpa menjelaskan terimakasih untuk apa
Ia hanya bingung dan hanya menjawab “ya”
Ucapkanlah terimakasih pada ibu kita yang telah memberikan banyak, sebelum ia tiada, dan balaslah semua itu hanya dengan doa saat ia telah tiada.

Senin, 23 Mei 2011

“Bapak Aku Ingin kau Mengerti Aku....”


Bapak Aku Ingin kau Mengerti Aku....
Aku bertahun-tahun merindukanmu
Aku ingin mendapatkan pengajaran darimu
Bapak Aku Ingin kau Mengerti Aku....
Aku ingin engkau menuntun hidupku
Aku butuh kasih sayang tulusmu
Bapak Aku Ingin kau Mengerti Aku....
Aku tak ingin seperti anak yatim di dunia ini
Aku tak ingin kau tak bimbing aku peroleh jati diri
Aku Ingin kau Mengerti Aku....
Aku ingin merasakan di cintai
Aku ingin merasakan di lindungi    
      
Yogyakarta 2011, by Cawah


Hampir semalaman aku terenung menahan isak tangisku
Aku sadar ternyata aku sudah sebesar ini
Aku sudah dewasa dan sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam hidup ini
Lalu aku sadar bahwa sampai sebesar inipun aku tak peroleh kasih sayang tulus darimu


Sampai sebesar ini, hanya darinya aku belajar dalam menjalani hidupku ini
Kau tak tau betapa besarnya perananmu dalam kehidupanku
Kau tak tahu betapa aku perlu belajar banyak darimu
Aku butuh bantuanmu dalam menemukan jati diriku sebagai lelaki
Aku butuh kau berada disampingku hingga aku dapatkan ketenangan jiwa dihati
Aku ingin kau ajari aku memotong kayu, tidak belajar sendiri hingga aku terkena luka dan tertusuk kayu seperti ini


Sekian tahun hingga aku dewasa ini aku hidup dan besar di tangannya
Kasih sayang kakak-kakakku dan saudaraku seakan membuat aku lupa jika aku masih memilikimu

Aku butuh teladan baik darimu tapi aku tak mendapatkannya
Seperti seekor burung yang harus terbang dengan dua sayap
Jika salah satu sayap putus atau terluka pasti burung itu akan goyah dan akhirnya jatuh
Aku membutuhkan kasih sayangmu dan kasih sayangnya, seperti dua buah sayap yang seimbang dan tidak cacat dan luka

Baru kali ini aku bisa merasakan bagai anak yatim
Padahal engkau masih ada dan bisa bernafas disana
Aku butuh kasih sayangmu sebagaimana fitrah dan kewajibanmu untuk menyayangi anakmu


Dan kenyataannya adalah berbanding terbalik dengan yang seharusnya
Aku harus berjuang keras mengingatkanmu
Aku harus berjuang keras menegurmu
Aku harus berjuang keras membimbingmu
Aku harus berjuang keras membawamu pada kebaikan
Aku harus berjuang keras membawamu pada hidup yang hakiki
Aku harus berjuang keras membawamu kepada ridho Illahi

Aku Ingin Kau Mengerti Aku....