Rabu, 24 Agustus 2011

Hadiah Lomba "Ramadhan Giveaways"




Jazakallah khairan untuk mbak Rifi atas hadiah bukunya, jujur ini adalah hadiah pertama yang saya terima selama hampir 5 bulan berjelajah diMP. Dan ini adalah hadiah pertama Lomba yang saya ikuti di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Ternyata menulis dan berbagi itu menyenangkan yah...ayo rajin-rajin menulis !!!

Selasa, 23 Agustus 2011

[Batam FF Perjuangan - Mencari Sesuap Nasi di Metropolitan]



Tini, gadis muda ini terpaksa harus mencari sesuap nasi di metropolitan agar tak membebani ibu dan bapaknya di kampung. Di akhir bulan itu, ia tampak kebingungan, hanya ada beberapa receh di kantongnya untuk uang makan hari itu. 

Permisi pak, mau beli nasi, lauknya tempe dan sambel saja pak”, pinta tini saat hendak beli makan di warung.

Iya neng, silakan duduk dulu”, sambut pemilik warung.

Setelah memakan makanan pesanannya sambil mengobrol dan bercanda dengan pemilik warung, Tini pun hendak membayar total yang dimakannya. Mendengar candaan dan melihat Tini yang sangat lahap saat makan itu tampaknya membuat pemilik warung merasa iba.

Berapa ya pak? “, tanya Tini.

Ah, tidak usah dibayar neng”, jawab pemilik warung.

Loh kenapa pak, ini uangnya, jadi berapa ya nasi dan lauknya?”, tambah tini.

Nggak usah dibayar neng, saya tahu kalo neng lagi tidak banyak uang”, saya ikhlas bantu neng.

Terima kasih banyak pak!!”, jawab neng sambil meneteskan air mata.

Tidak usah berterima kasih seperti itu pada saya, berterimakasihlah pada Allah, lalu ayah, dan Ibumu”, tambah pemilik warung lagi.

Saya berterima kasih karena bapak telah memberi makanan ini,”, tini membela.

Lantas siapa yang memberi makan dan memasak makanan untukmu setiap harinya  sampai kamu sebesar ini?”, tanya pemilik warung.

Tini terdiam, lalu ia berlari kerumah tempatnya tinggal,kemudian ia telpon ibunya di kampung , ia katakan “terima kasih” pada ibunya sambil menangis, ibunya hanya menjawab “iya”. Tini sadar bahwa perjuangan Tini mencari sesuap nasi di Metropolitan belum sebanding dengan perjuangan orang tuanya dalam membesarkannya.

<=============================================================>

FF ini diikutsertakan dalam lomba yang diadakan MPers Batam, disana.

Rabu, 17 Agustus 2011

[Melati Pelayu] Kampung yang Akrab, Lucu, dan Aneh

Kampung Melatipelayu adalah kampung yang terletak disalah satu pulau terbesar di negara Multinesia. Kampung ini berpenduduk ribuan orang. Kampung ini terkenal karena keakraban antar warga, kelucuan, dan terkenal adanya peristiwa-peristiwa aneh yang sering terjadi.

Suatu hari pak lurah Faried, bersama pak RT pramonoheru,
pak guru rifki, cak bambang si penjual nanaz, pak ustadz syamsul dan para murid-muridnya, cawah, mylatief, mutsaqqif, salman, ibnusuhaili,  hendak pulang kerumah masing-masing setelah menjalankan shalat tarawih berjamaah dimasjid dan "berbuka puasa bersama" dengan buah nanaz tentunya yang menjadi makanan favorit warga. Dalam perjalanan menuju rumah masing-masing, mereka harus melewati kuburan satu-satunya dikampung itu. Dan tiba-tiba, saat tepat berada didekat kuburan, mereka menemui seorang wanita yang memainkan hapenya diatas kuburan. Wanita ini sambil tertawa-tawa sendiri, "hihihiii" begitulah ketawanya. Sontak pak lurah faried mengira kalau itu adalah Raya karena suara ketawa raya sangat khas kata pak lurah faried. Pak lurah fariedpun langsung bertanya kepada sang wanita, "mbak raya, kamu ini malam-malam kok ada disitu ngapain sambil ketawa-ketawa". Si wanita menjawab " hmm, sayah bukan raya pak". Pak lurah, " terus kamu siapa, lagi ngapain disitu". "Saya lagi ngempi pak, sekalian cari sinyal, karena didalam kuburan gak ada sinyal, hihiihihi".

Sontak mereka semua terdiam, kecuali pak syamsul yang komat-kamit dan mutsaqqif yang sudah ngompol. Kemudian pak lurah faried bilang "oh, ya sudah,"( sambil mengkerutkan alis dan dada yang sudah jedak-jeduk). Mereka pun mempercepat langkah dan laju jalannya meninggalkan kuburan, seakan ingin berteriak "larrriiiiiiiiiiiiiiii".

Pada malam itu, pak lurah beserta rombongan dikagetkan oleh peristiwa yang sangat menyeramkan dan jarang terjadi itu. Setelah sudah menjauh dari kuburan, beberapa dari mereka telah sampai dirumah masing-masing kecuali pak lurah faried yang rumahnya paling jauh. Di perjalanan menuju kerumah pak lurah faried menemui Febbie yang tengah berada didepan rumahnya, lantas pak lurah faried bertanya kepada febbie, "kamu lagi ngapain febb,??. " saya lagi isi pulsa pak, sambil nungguin suami," jawab febbie. "oh ya sudah, saya mau pulang kerumah dulu ya". "iya pak," lanjut febbie.

Tak berapa lama suami febbie, si ihwanpun datang kerumah dari acara dikantornya,  ia menemui istrinya yang sangat ia cintai itu telah berada didepan rumah. Ihwan dan febbie adalah pasangan suami istri yang baru saja menjalankan pernikahanannya selama kurang lebih satu bulan dan termasuk pendatang baru dikampung ini. Setelah sampai dirumah, setelah turun dari mobil dan memarkir di garasi, ihwan menemui istrinya febbie yang daritadi ia melihatnya didekat-dekat pagar rumah.

Ihwan : hai istriku, papa pulang nih...!!
Febbie : ia suamiku, ini mama lagi sibuk..
Ihwan : loh mama ini saya lihat dari tadi papa pulang kerumah kok didepan sini terus lagi ngapain..??
Febbie : ini pa, mama itu mau isi pulsa..
Ihwan : loh kenapa isi pulsa harus dideket-deket pagar situ, ngisi pulsa ya didalam rumah ajalah ma...telpon operator gimana cara isi pulsanya
Febbie : itu dia pa, mama tadi udah telpon operator, dan mama disuruh tekan pagar katanya, nah mama udah tekan pagar berkali-kali ampe jempol mama lecet dan bonyok, kok gak masuk-masuk pulsanya
Ihwan : aduh ma ma, kamu itu, bikin gemes deh, ( sambil tepok jidat ). Itu gak seberapa ma, emang operator itu kadang sinting,
Febbie : emang kenapa pa,?
Ihwan : iya ma, tadi tuh papa juga mau isi pulsa, eh operatornya bilang suruh tekan bintang, gila...masa papa disuruh pencet bintang, pan tinggi banget noh bintangnya
Febbie : ah papa ini bisa aja...(tepok jidat lagi )
Ihwan : ah, udahlah ma, pan yang penting bintangnya udah ada didepan mata papa, (sambil kedip-kedip)
Febbie: ah papa ini paling bisa deh kalau merayuh sayah.....jadi malu pa saya
Ihwan : ah gak usah malu-malu ma, ayuk kita kedalam rumah, papa mau tunjukin sesuatu nih
Febbie : oke deh papahku tercinta..
Ihwan : tapi kita kudu masuk kamar dulu nih ma,
Febbie : ah papa, kenapa harus dikamar, emang mau nunjukin apa sih
Ihwan : barang bagus nih ma, tapi lampu kamarnya kudu dimatiin dulu nih ma
Febbie : ih apaan sih jadi penasaran, gak biasanya deh papa kayak gini, dah ga sabar nih pa,
Ihwan : udah mama ikutin apa kata papa aja. Lampu kamar sudah dimatikan, nah Sekarang mama pegang tangan papa,
Febbie : ih kok pegang tangan segala sih pah
Ihwan : ini nih mah,liat deh!!! Jam tangan papa bisa nyala kannnnn...

Wah, pasangan muda itu memang sangat unik dan lucu ya dikampung melati pelayu ini.

Keesokan harinya kampung melatipelayu digegerkan oleh tewasnya seorang pemuda yang bernama "Halim" ( jangan salah sebut lho ya, bukan hamil :D). Ia adalah pemuda yang hidup dengan neneknya Amirah, adiknya Sefano, dan kakaknya Pena. Keluarganya sangat merasa kehilangan atas kepergian nya, sampa-sampai si amirah neneknya berniat ingin menggantung diri dipohon centhe katanya, (tau centhe?? pohon talas tau). Pemuda ini terkenal dengan kenakalan dan juga kemaksiatannya. Akan tetapi Setelah dikuburkan oleh para warga
dikampung melatipelayu,  disore harinya di kuburan satu-satunya itu, ternyata ada salah seorang warga, si aguskribo, yang mendengarkan suara orang mengaji dari dalam kuburan si Halim itu. Warga melati pelayu pun geger dan terkejut, seakan tidak percaya dengan keanehan ini mengingat semasa hidup pemuda itu yang sangat meresahkan. Suara itu ternyata selalu terdengar saat magrib dan subuh. Karena penasaran, maka dibongkarlah kuburan si halim itu, atas dasar izin keluarga dan kesepakatan bersama. Ternyata apa yang terjadi saudara-saudara, hape E*IA HIDAYAH milik penggali kubur itu ternyata masih tertinggal didalam kuburannya.

Setelah tau akan hal konyol itu, para warga kampung yang penasaran itupun tertawa bersama, kemudian saat pulang kerumah masing-masing. Ada sekelompok ibu-ibu muda yang sudah menikah namun belum punya anak yang sedang mengobrol bersama saat menuju rumahnya. Mereka membicarakan nama pemuda yang meninggal tadi. Ibu-ibu itu antara lain  fajarnita, evi, dan  kokom.
Fajar : eh namanya kok aneh banget ya, hamil....???
Nita : ealah jeng, halim bukan hamil..
Fajar : oh iya salah sebut, oh iya jeng, kalau kalian punya anak nanti, mau kalian kasih nama siapa anak-anak kalian??. kalau aku sih bakalan tak kasih nama "Jarmi", soalnya saya Fajar, suami saya Romi. kalau kamu nit????
Nita : kalau aku si, karena nama suami saya Adam, jadi tak beri nama putriku "Anit", atau bisa juga Aniez , alias Anit Maniez :). Kalau kamu jeng evi??
Evi : kalau aku sih, kalau cowok bakalan tak kasih nama, "Hendri", soalnya suami saya, "Hendra". Kalau kamu jeng kokom apa hayoo??
Kokom : *melamun sambil ndomblong
Fajar : loh jeng kok malah melamun
Kokom :gimana gak ngelamun jeng, wong nama suami saya "Abas", terus nama saya Kokom, masak nama anak saya "Baskom".

Si ibu-ibu dari kampung geje inipun tertawa guling-guling bersama-sama.

Begitulah serba-serbi, kampung melati pelayu yang sangat akrab, lucu, dan juga aneh.

Tulisan ini sekedar untuk menyemarakkan lomba hancur-hancuran dari mbak Febbie, disini.



Yang namanya kecantum...afwaaaannnn yaaaa.....salahkan yang buat Lomba, jangan salahkan saya. :D.

INGATLAH

Selasa, 16 Agustus 2011

[ Lomba Aku ] Kue Lebaran Favorit-ku di Rumahku Sendiri dan di Rumah Tetangga


Momen Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang paling dinantikan oleh seluruh umat islam, banyak cerita suka tentunya. Ramai-ramai mudik, bertemu dengan sanak saudara dan kerabat, saling memaafkan, oh sungguh indah hari kemenangan itu.

Keluarga besarku sendiri dikampung selalu menjadikan momen lebaran setiap tahunnya sebagai ajang silaturahim, sungkem, dan makan bersama satu keluarga.

Berbagai macam kue dan makananpun ada saat hari raya tiba. Biasanya, jika lebaran tiba beberapa anggota dari keluargaku keliling ke rumah-rumah tetangga terdekat untuk sekedar silaturahim dan maaf memaafkan, sebagai tetangga dekat maklum jika mungkin ada salah dan khilaf selama ini. Biasanya, om dan tante yang belum terbilang tua dari keluarga kami beserta anak-anaklah yang berkeliling ke rumah-rumah tetangga. Kebiasaan ini sering kali dilakukan pada saat lebaran sampai-sampai anak-anakpun sangat hafal dengan kue yang ada dirumah masing-masing tetangga.  

Untuk kue atau makanan lebaran dirumahku sendiri sangat sederhana saja, namun tiap lebaran harus ada kue tentunya, untuk persediaan jika ada tamu yang berkunjung dan untuk dinikmati sekeluarga. Biasanya ibu dirumah hanya membeli kue-kue kering karena tidak bisa membuatnya. Jadi saya tidak terlalu favorit dengan kue-kue itu. Yang menjadi favorit di rumahku sendiri adalah Kacang Mete yang di goreng sendiri oleh ibu, biasanya ibu beli mentahnya kemudian digoreng dan di bumbui di rumah sendiri. Jadi, jangan heran jika kacang metenya ludes duluan ketimbang kue-kue yang lain . Kacang mete asli wonogiri memang paling top, karena memang selain bakso, tiwul, gaplek, dll, wonogiri juga terkenal karena kacang metenya. Jika ada yang tertarik bisa menghubungi saya, nanti saya beritahu ke produsennya, karena bisa antar kirim (promo.com).

Mete asli wonogiri
Terus kenapa saya juga punya kue favorit dirumah tetangga? . Ya, soalnya dulu saat keliling-keliling kerumah tetangga, icip-icip dulu lah dirumahnya . Setiap tetanggaternyata mempunyai khas tersendiri untuk kue lebarannya, sampai-sampai hafal kita dengannya.

Jika berkunjung ke rumah tetangga A, setiap lebaran mereka selalu membuat “Biji Ketapang” yang sangat gurih, malahan mereka membuatnya pas hari lebaran, jadi setiap kita berkunjung kita bisa liat langsung cara membuat “Biji Ketapang” kadang membantu juga membuatnya, sekaligus mencicipi yang sudah matang, hehehe, gurih, itulah makanan favorit saya dirumah A.

Biji ketapang gurih
Di rumah B beda lagi, karena ia tergolong orang yang berada di kampung. Jadi, kue lebaran dirumahnya hampir semuanya enak-enak dan mahal-mahal, mulai dari nastar, kastengel, putri salju, bolu, dsb, yang semuanya adalah enak, jadi tiap kali berkunjung kerumahnya saat lebaran kami bisa dengan leluasa memilih-milih kue yang kita sukai, , tapi ya tentu saja dengan malu-malu gitu, malu-malu tapi mau, habis itu malu-maluin.

Makanan mahal nih ( nastar, kastengel, putri salju, bolu )

Saat berkunjung kerumah C, kami selalu disambut ramah,pemilik rumah sangat baik sekali, disana kami disuguhi berbagai kue. Karena ia punya kebun melinjo, jadi sudah tentu ada ‘Emping Melinjo’ yang dideplok dan digorengnya dirumah sendiri. Emping yang dibuatnya memang sangat enak, gurih, beda dengan yang saya beli pasar-pasar. Karena pemilik rumah C ini juga pedagang makanan ringan, jadi banyak pilihan snack dirumahnya. Pengalaman saat kami disuguhi beberapa kue, ada sekaleng biskuit disana, dan berhubung tampak luar dari sekaleng ini sangat menggoda jadi, dibuka saja kaleng itu, dan ternyata kita tertipu, itu isinya bukan biskuit, tapi memang benar isinya ‘Karak’ alias intip nasi, yang sebenarnya rasanya juga gurih, hadeh. Mending milih empingnya aja deh .

Kaleng biskuit yang isinya ternyata "karak"

Emping melinjo asli wonogiri

Lain halnya dengan saat berkunjung ke rumah D dan E. Dirumah itu nuansa lebaran seperti tidak ada dirumah mereka, bukannya tidak ada kue yang disuguhkan kepada kami yang berkunjung kerumahnya , tapi dirumah mereka memang terlihat seakan tidak merayakan hari raya.

Dirumah D sendiri, mereka terlihat sangat sibuk setiap harinya, waktu pagi hari mereka persiapkan untuk bersiap-siap dengan pekerjaannya, bahkan saat lebaran. Ia pedagang, jadi kami tidak sempat bersilaturahim kepada pemilik rumah karena menjelang malam hari kami baru melihatnya pulang ke rumahnya.

Sedangkan dirumah E, momen lebaran seakan tak ada kesan bagi mereka. Tak ada kue lebaran tak ada baju lebaran disana. Terkadang saya merasa kasihan dengan anak-anaknya yang seakan iri jika melihat teman-temannya bersenang-senang saat lebaran, memakai baju baru, makan kue-kue, sedangkan mereka, . Ya, memang momen lebaran ini kita dituntut untuk selalu bersyukur atas segala nikmat, dan tidak lalai dan larut dalam kesenangan.

Begitulah cerita sedikit saya tentang makanan favorit dirumahku sendiri dan makanan favorit dirumah tetangga, kalau soal makanan mah semuanya habis kalau sama saya, hehe. Semoga ada kesan dengan cerita ini. Oh iya sebelumnya selamat Idul Fitri 1432 H, senandung puji atas kemurahan yang diberikan, semoga Amalan ibadah syiam kita semua diterima, semoga Allah himpun kita semua dalam golongan orang yang bertaqwa. Met Idul Fitri, mohon dimaafkan atas khilaf dan prasangka. .

Tulisan ini dibuat untuk meramai-kan lombanya duo AKU disini dan disana. Selamat makan kue!

Senin, 15 Agustus 2011

Panen Padi & Panen Cacao di Cawah dan Kebun Nenek




Pulang kampung kemarin lagi panen-panen euy. panen padi lan panen cacao. Cawah nenek ( eh kok jadi cedal, sawah maksudnya ) yang dulunya kuning-kuning karena sudah siap dipanen, kini kembali hijau lagi. Ada ponakan lucu yang bantu-bantu metik cacao dikebun nenek, pernah makan buah cacao nggak???.

Sabtu, 13 Agustus 2011

[Puasa Pertamaku] Tak Mencari Kayu Bakar dan Menikmati Kolak Buatan Ibu


Puasa Pertamaku, wah tema yang menarik. Baiklah kali ini saya lagi-lagi akan menyentil sisi sentimentil dari diri saya sendiri dan keluarga. Udahlah Saya kan kalau ngomong BLAK-BLAKAN (korban iklan).

Ramadhan adalah bulan istimewa, bulan yang hanya ada satu kali dalam setahun ( ya iyalah ), semua orang sudah tentu harus memiliki kesan tersendiri dengan hadirnya bulan ini. Semua orang mempunyai kisah tersendiri di ramadhan-ramadhan yang mereka alami. Dan seharusnya ramadhan ini benar-benar harus bisa membuat kita menjadi insan yang lebih dan lebih baik lagi bak metaforfosis yang dialami kupu-kupu nan cantik itu.

Kali ini saya hanya ingin menceritakan ramadhan pertamaku yang sangat sepele. Entah mengapa hal yang sangat sepele ini terkadang membuat saya sedih, bercampur haru ( cengeng, mungkin, ah biarlah masih pengen jadi bocah :D ).

Jadi, tahun 2009 lalu adalah kali pertama aku harus menjalani puasa pertamaku tanpa keluargaku. Aku harus merantau menjemput rizki didaerah yang boleh dibilang sangat Kota ini ( maklum wong ndeso banget ). Ya, ramadhan kali pertama itu aku sudah tak lagi mencarikan kayu bakar untuk memasak ibuku dirumah, aku sudah tak lagi menikmati kolak buatan ibuku yang rasanya menggoyang lidah.

Teringat kembali saat sebelum aku di Kota ini ( waktu masih sekolah) , sepulang sekolah aku harus mencarikan kayu bakar untuk keperluan memasak, maklum saat itu belum ada subsidi gas elpiji seperti sekarang ini. Keluargaku memang sangat sederhana, namun kami tak pernah merasa kekurangan, kami selalu merasa kecukupan, karena memang mempeoleh sesuatu itu yang terpenting adalah cukup, jika berlebih malah akan menimbulkan masalah. Coba saja kalau kita mempunyai baju koko limapuluh, sedangkan semuanya tak cukup, buat apa baju koko sebanyak itu, mendinglah punya baju satu saja tapi cukup dan pas dengan ukuran tubuh kita.

Sejak saat itu aku sudah tak lagi menikmati kolak nikmat buatan ibu, kolak yang dimasak diatas Pawon dengan bahan bakar kayu yang aku cari ditegal-tegal itu nampaknya lebih nikmat rasanya jika dibanding dengan memasak dengan proses lainnya. Jadi, jangan heran jika setiap berbuka terkadang aku dirayu dan di goda oleh ibuku dengan kata, " nak, kolak ibu sudah matang, ini ibu lagi berbuka kolak sama adikmu, mau tidak? ". Wah, ibu memang paling bisa kalau merayu-rayu, hik hik (lebay). Tak hanya kolak tapi masakan-masakan sederhana itu aku sangat merindukannya, daun singkong, sambel korek, tempe goreng, dan oseng-oseng kace, yang semua itu sangat sederhana namun nikmat rasanya jika memang mampu bersyukur. Tak jarang pula jika ibu SMS, " Nak, sudah makan belum, ibu sama adikmu hari ini makan tempe sama sambel aja". Tersentak aku jika ibu sudah mulai SMS seperti itu, yang dirumah memakan makanan sederhana, sedangkan aku dsini memakan makanan yang jauh lebih daripada mereka, kadang aku sulit menelan makanan yang aku makan jika teringat mereka, nangis ya nangis, kalau ada mereka disisiku sudah tentu ku bagi makananku itu. Ah sudahlah jangan terlalu banyak cengengnya, semua memang harus disyukuri, selalu berdo'a agar Allah menjadikan keluarga kami selalu bersyukur dengan segala nikmat yang diberi dan selalu bersabar jika ujian itu menghampiri.

Itulah puasa pertamaku yang tak mencari kayu bakar dan memakan kolak dan masakan buatan ibu. Dan alhamdulillah setelah dua tahun tak menjalankan ramadhan bersama keluarga, akhirnya tahun ini, diawal ramadhan pertama tahun ini saya sempat menjalankan ramadhan dikampung bersama mereka. Dan sayapun sudah tak perlu mencari kayu bakar lagi, karena sudah ada kompor dirumah sana, aku dapat dengan puas menikmati kolak dan masakan ibuku yang tiada duanya.


WAKTU kadang terlalu lambat bagi yang menunggu.....

WAKTU kadang terlalu cepat bagi yang terburu-buru...

WAKTU kadang terlalu panjang bagi yang gundah...

WAKTU kadang terlalu pendek bagi yang bahagia...

Tetapi WAKTU adalah senantiasa Kebahagiaan bagi ia yang selalu Bersabar dan Bersyukur


Puasa pertamaku ini saya ikutkan untuk memeriahkan lombanya trio kwek kwek, eh trio koalisi disini.

nb: gambar nggak asli, tapi sebenarnya memang mirip seperti
itu

Kamis, 11 Agustus 2011

Betapa Malang Anak Itu, Betapa Beruntung Diri Ini


Betapa Malang Anak Itu,
Wajahmu berseri bagai langit yang membiru, Walau ku tau kau punya luka dihatimu,
Saat aku melihatmu tersandung oleh batu, Engkau teriakkan nama itu,
Aku datang menghampirimu dan menghentikan tangismu itu, Sesaat setelah kau teriakan nama itu,
Ia juga datang menghampirimu, Ia usap luka dikakimu, ia elus kepalamu,
"Tenang nak ibu disini bersamamu", Ibu itu telah menolongmu
Aku terharu melihatmu, saat kau tersandung batu, kau tak pernah sebut nama itu,

Sungguh
Malang Anak Itu,
Kini engkau telah menuntut ilmu, belajar banyak untuk masa depanmu,
Saat aku melihat keberhasilanmu, aku bangga dengan prestasimu,
Namun rasa itu tak didapatkan oleh hatimu, ternyata hatimu itu sedang merindu,
Saat pengumuman pembagian raportmu, sudahlah pasti kau ranking satu,
Namun saat guru membagikan raport itu, engkau harus termenung lesu,
Engkau melihat banyak orangtua dikelas itu, sedangkan engkau tak melihat orangtuamu,
Ibumu pergi mencari rizki untuk keperluan hidupmu, engkau harus puas dengan hadirnya kakak ipar ibumu dikelas itu,
Engkau masih saja termenung walaupun engkau menjadi yang nomor satu dikelasmu,
Engkau iri melihat ayah temanmu yang bangga dengan teman sebangkumu walau rapotnya tidak bagus sepertimu
Engkau merenung dan merindu, engkau juga ingin agar ayahmu melihat keberhasilanmu
Sungguh malang engkau nak, engkau tak sempat dibelai oleh ayah tercintamu itu


Betapa Beruntungnya Diri Ini,

Betapa masih banyak yang perlu kusyukuri,
Betapa pentingnya untuk menjadi diri sendiri,,
Betapa beruntungnya punya orang-orang yang selalu mencintai,
Betapa banyak waktu untuk terus perbaiki diri,

Sungguh beruntung diri ini,

Aku masih punya mereka yang selalu menyayangi dan mencintai,
Aku masih punya waktu walau kadang ia tak seimbang layaknya sayap merpati,
Aku masih punya waktu walau dulu aku sering belajar memotong kayu sendiri tanpa diajari,
Aku masih punya waktu banyak untuk membuat mereka mengerti,
Aku masih bisa membuat mereka bahagia dengan prestasi dalam diri ini,
Aku masih punya waktu agar ia seimbang bagai sayap burung-burung yang terbang tinggi,
Aku masih punya waktu untuk membawa mereka menuju ridha illahi,





Yogyakarta, 12 August 2011

*pemeran anak tetangga dan cawah :D
*anak tetangga sudah SD, tapi itu photo saya saat saya masih SD heheheh


Selasa, 09 Agustus 2011

[Ramadhan Giveaways] Sahabat, Akhirnya Kita Bejumpa Lagi


Kita sudah menjalani 10 Hari pertama di bulan Ramadhan rupanya, sungguh tak terasa waktu sangat terasa begitu cepat. Begitu cepatnya sepuluh ramdhan pertama ini kita lalui dan hingga akhirnya Ramadhan tahun ini akan segera meninggalkan kita. Semoga Ramadhan di tahun ini menjadikan diri kita menjadi insan yang lebih baik lagi. Jangan lupa mari kita perbanyak mohon ampunan dibulan suci ini, seraya berdo'a agar kita dipertemukan di Ramadhan-ramdhan yang akan datang lagi.

Ada satu hal paling mengesankan di sepuluh hari awal ramadhan ini bagi saya. Sahabat. Siapa yang tak kenal dengan Sahabat. Semua orang pasti mempunyai banyak sahabat. Namun sudahkah kita menemukan sahabat sejati kita?. Mari kita cari sahabat sejati itu bersama-sama.

"Sahabat Akhirnya Kita Berjumpa Lagi". Itulah kata yang ku ucapkan kepada sahabatku saat aku kembali berjumpa dengannya. Ya, setelah dua tahun lamanya tak pernah bersua dan bertatap muka, kini kami dipertemukan kembali oleh Allah di awal Ramdhan yang mulia ini.

Saat saya hendak pulang kampung tepatnya di hari kedua Ramdhan ini, saya masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan sahabat seperjuanganku di rumah kostnya di Solo. Dialah sahabat ku, Akh Dayat nama sapaannya. Tentu saja ini adalah ramadhan yang mengesankan bagi saya, karena setelah dua tahun tak berjumpa dengan sahabatku itu, kini aku bisa bertemu kembali dengan-nya.

Mengapa saya sangat terkesan, karena memang sahabatku inilah sahabat paling istimewa bagi saya. Ia sungguh luar biasa, semoga sahabatku ini menjadi sahabat yang sejati bagi saya. Kami bukan satu SMA, hanya bertemu disebuah organisasi sekolah yang sama waktu itu, dalam satu wilayah yang sama tentunya. Setelah sekian lama berada dalam satu organisasi yang sama akhirnya kitapun saling mengenal, hingga akhirnya terpisah karena kami sama-sama lulus SMA waktu itu. Dia melanjutkan studi dan sayapun langsung bekerja.


Akh dayat saat masih SMA

Saya teringat ketika masih dalam satu organisasi, kita sempat berkunjung kerumah satu sama lain. Dan akhirnya kamipun berinisiatif tukar menukar hadiah dikala itu. Kamipun akhirnya sepakat untuk tukar menukar hadiah. Ini adalah moment yang paling tidak kuat aku menahan air mata. Bagaimana tidak, dia adalah anak dari seorang yang boleh dibilang cukup ekonominya dibandingkan denganku yang ekonominya serba kekurangan. Maka jangan heran jika hadiah yang saya dan sahabatku tukar sangat jauh bedanya. Benar, sahabatku nan baik itu memberikanku sebuah Al quran beserta terjemahannya yang harganya lumayan mahal dikala itu, sedangkan aku hanya menukarnya dengan gantungan kunci mungil yang berbentuk masjidil haram. Moment tukar menukar hadiah ini sangat merekatkan ukhuwah antara kami berdua. Selain hadiah, kami juga harus menuliskan sedikit pesan dalam secarik kertas yang harus ditukarkan bersamaan dengan hadiahnya. Kami membuka hadiah itu dirumah masing-masing. Saya saya sampai dirumah aku buka dan baca hadiah dan pesan darinya. Aku menangis saat membaca dan membuka hadiah istimewa darinya itu.

Sahabatku berpesan agar aku menjadikan hadiah pemberiannya itu sebagai pengingat diriku terhadapnya dan pengingat terhadap allah tentunya. Dia berpesan agar aku membacanya disetiap saat, dan sampai sekarangpun aku menjadikan al quran itu sebagai bacaanku disetiap saat, semoga amal ibadah ini terus mengalir dan mendatangkan pahala untuk sahabatku yang telah beramal itu.

Sedangkan aku menuliskan pesan dalam secarik kertas itu, kurang lebih isinya seperti ini,

" Sahabatku engkau adalah sahabat terbaik yang pernah ku temui, saya mohon maaf atas hadiah yang hanya mampu ku berikan kepadamu ini, semoga dengan hadiah yang hanya seharga lima ribu rupiah ini menjadikan engkau selalu mengingatku dan menjadikanmu mengingat Allah setiap kalinya, engkau sahabatku aku tau kau tak mungkin melihat nilai dari hadiah yang ku berikan ini, karena engkau tau akan hakikat ukhuwah yang kita jalani, semoga allah memberkati dan menjaga ukhuwah ini, semoga ukhuwah ini selalu membawa keberkahan dan dekat dengannya".

Nampaknya pesan dan hadiahku ini membuat ia terus mengeluarkan air mata saat ia membaca dirumahnya, ia tak kuasa menahan air mata sembari mengirimkan SMS bahwa ia sangat terharu dan serasa ingin memeluk-ku erat-erat katanya. Sungguh indah persahabatan ini.

"Dua tahun sudah kita lalui, sahabat akhirnya kita berjumpa lagi di ramadhan yang mulia ini, dan kini engkau menjadi orang yang lebih berarti. Sahabatku, sikapmuu tak berubah terhadapku walaupun engkau sebenarnya punya sahabat banyak dan lebih baik dariku."

Berikut ini adalah video sahabatku yang sudah berhasil masuk kedalam sebuah tim Nasyid se-Kota Solo. Ia memenangkan audisi nasyid seKota Solo bersama tiga rekannya, yang kini telah menjadi satu grup nasyid yang bernama, "Fourteens Nasyid". Video ini adalah penampilan pertamanya disalah satu event bergengsi di Solo.






( Dalam video : Sahabatku paling kanan)


Akh dayat saat pengumuman pemenang lomba nasyid se-Kota solo

Photo dan video diambil dari Facebook-nya

Itulah cerita yang membuat saya terkesan saat bertemu dengan sahabatku di awal Ramdhan ini. Semoga cerita ini ada hikmahnya. Tulisan ini saya buat untuk memeriahkan Ramadhan Giveaways-nya mbak Rifi. Ngelirik buku The Journal of A Muslim Traveler - Heru Susetyo, Catatan Perjalanan.

Minggu, 07 Agustus 2011

Mengamati Metamorfosis Kupu-Kupu

( Pelajaran Metamorfosis Kupu-Kupu Menuju Kesadaran Diri )

Mari sejenak mengingat pelajaran SMA dan belajar dari alam sekitar kita yang begitu luar biasa. Maha benar Allah yang telah menciptakan pernak-pernik alam sekitar yang sangat indah dan perlu kita ambil pelajarannya. Moment ibadah puasa Ramadhan sering kali diidentikan dengan metamorfosis kupu-kupu. Sering sekali para ustadz dan da'i kita mengingatkan kita akan hal itu.

Kupu-kupu memang makhluk yang sangat indah, saat saya hendak pulang ke kampung halaman beberapa hari lalu, begitu banyaknya kupu-kupu ditaman dan disawah-sawah hingga beberapa ku tangkap karena tak tahan ingin mengamati keindahannya.

Mengapa ramadhan didentikan dengan metamorfosis kupu-kupu? karena hasil refleksi ibadah puasa memang mirip dengan proses metamorfosis kupu-kupu, hewan dan serangga lain tak mengalami metamorfosis yang begitu sempurna seperti kupu-kupu.

Kupu-kupu mengalami proses perkembangan biologi yang melibatkan perubahan penampilan struktur fisik setelah kelahiran atau penetasan yang disebut metamorposis. Makhluk ciptaan Allah yang sangat indah satu ini mengalami metamorposis sempurna, yaitu metamorposis yang mempunyai empat tahapan pertumbuhan, telur, ulat (larva), kepompong (pupa), dan dewasa (imago).

Setelah induk kupu-kupu bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas menjadi larva antara 3-5 hari yang disebut ulat, bentuk ulat sangat berbeda dari bentuk induknya. Tahap ini merupakan masa “makan”, seperti ulat yang terus makan dedaunan yang ada di sekitarnya. Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva (ulat) telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa (kepompong). Tahap ini merupakan masa istirahat. Di dalam kepompong terjadi perubahan bentuk, menjadi kupu-kupu.

Setelah keluar dari kepompong, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering, mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang. Makhluk indah inipun sudah siap terbang ke alam sekitar kita.

Itulah proses metamorfosis kupu-kupu yang begitu teratur, mengilhami ibadah puasa ramadhan kita. Begitupun seharusnya diri kita ini mencermati keadaan pada diri kita, seharusnya dengan ramadhan yang sangat mulia ini, kita juga harus mampu ber-metamorfosis diri seperti halnya makhluk indah dan cantik itu.

Masa telur pada metamorfosis kupu dapat kita anggap sebagai masa dimana kita masih bersih, suci, kemudian ketika sudah berubah menjadi larva (ulat) mulai buruk rupa, memakan daun-daun hijau yang dimiliki pohon, banyak orang yang tidak suka melihatnya, ia juga bisa menimbulkan gatal dan penyakit, seperti halnya kita yang kotor, dekil penuh debu dosa, kita menyusahkan saudara-saudara kita, banyak yang melihat kita sebagai wajah yang baik mungkin itu semua karena belas kasihNya saja. Karena Allah menutupi aib-aib kita, Allah masih menyembunyikan kebusukan hati dan diri kita. Tak sadarkah diri kita akan hal itu.

Berlanjut ke bentuk kepompong yaitu masa dimana kita harus menutup diri dari segala kemaksiatan dibulan ramadhan perbaiki diri dengan banyak amalan-amalan, kita harus membentengi diri dari segala hal-hal yang tak berguna yang dapat menimbulkan dosa. Ini adalah masa istirahat dan membentuk diri agar lebih baik dengan datangnya bulan mulia. Hingga akhirnya kita akan menjadi kupu-kupu makhluk indah nan cantik, bersih, banyak orang yang menyukai dan menyayangi kita, hingga membuat mereka merasa nyaman dan bahagia. Kita akan meraih kemenangan dan bergelar taqwa.

Semoga ramadhan ini menjadikan diri kita lebih baik seperti halnya kupu-kupu dengan segala keindahannya. Semoga kualitas shaum kita terus beranjak dari puasanya orang-orang ammah, yaitu orang-orang
yang hanya menjaga diri dari hal-hal yg membatalkan puasa saja. Aamiin.

Wallahu a'lam Bishawab.