Senin, 18 Juli 2011

Tersadar Di Sepertiga Malam Terakhir Menjelang Subuh


Aku tersadar di sepertiga malam terakhir menjelang subuh tiba
Aku tersadar oleh mereka saat aku hendak berjalan menuju masjid nantinya
Aku tersadar karena melihat beberapa orang disekelilingku dengan aktivitas mereka
Aku tersadar kemudian melihat diriku ini memang sungguh lemah tak berdaya

Aku tersadar oleh seorang  kakek tua bertopi kusut sedang menggerakkan sapu-sapunya
Ia terus saja menyapu agar sekelilingku nampak enak dipandang saat fajar tiba
Aku tersadar oleh seorang nenek tua membawa keranjang yang diletakkan dibagian belakang sepeda tuanya
Ia terus saja mengayuh sepeda tua itu, menuju tempat dimana ia akan berjualan nantinya

Akupun tersadar oleh seorang bapak dengan becaknya yang selalu menemani hari-harinya
Ia terus saja mengayuh dan menjalankan becaknya untuk menuju pusat kota
Aku tersadar oleh ibu-ibu yang membawa beberapa karung yang entah berisi apa
Ia terus saja menggendong karung-karungnya itu dan terus berjalan menuju pasar terdekat nampaknya

Aku  juga tersadar oleh suara bayi dengan tangisan khasnya
Ia terus saja menangis merasa kehausan dan ingin minum ASI ibunya kedengarannya
Tak hanya itu akupun tersadar oleh seorang anak cacat dengan kursi rodanya
Ia terus didorong oleh sang ayahnya dan ternyata anak itu juga ingin merasakan suasana malam itu setiap harinya




Aku tersadar oleh mereka semua, mereka sudah beraktivitas disepertiga malam terakhir itu rupanya

Sedangkan aku lebih sering menarik selimutku yang seakan melindungiku dari dingin pada malamnya

Aku lebih sering menyandingkan kepalaku di atas bantal-bantal yang seakan merayu-rayu dengan kelembutannya

Dan Aku lebih betah membaringkan badanku diatas kasur dengan segala kenyamanannya


*pemandangan dan suasana disepertiga malam terakhir menjelang subuh di sekelilingku, 19 Juli 2011

Ya allah, aku tersadar oleh mereka,
Semoga aku bisa memenangkan peperanganku dengan kemalasan dan segala hal yang membuatku tak mengambil indahnya suasana di sepertiga malam terakhir-Mu ya rabb. Semoga aku bisa senantiasa menikmati nikmatnya bermunajat kepada-Mu disepertiga malam terakhir itu ya rabb. Aamiin


" Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji." (QS : Al-Isro' : 79).

Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)

25 komentar:

  1. ^___^

    Alhamdulillah.....dengan melihat mereka
    kita jadi lebih banyak bersyukur

    BalasHapus
  2. saya tersadar membaca tulisanmu ini ...

    *manggut-manggut ... he he he ...

    BalasHapus
  3. benar bu......nikmat manakah yang kita dustakan :(

    BalasHapus
  4. aamiin ya rabb...itu yang dharapkan selalu bu kirei :).....

    BalasHapus
  5. hehehe..mas hendra mah....

    terus gmn dong mas? ^^

    BalasHapus
  6. jo guyon toh, iki lagi lempeng

    moso remason, gak skalian gepeu

    BalasHapus
  7. aduh iki piye toh...yg ngajak guyon sapa hehe

    btw gepeu opo kui? ^^

    BalasHapus
  8. owh maaf maaf.....kl gt tak ambilin perban deh....:)

    BalasHapus
  9. GPU kui loh minyak urut sing puanase ora njamak

    BalasHapus
  10. GPU lgsg urut kan ya...xixixixii

    terus kl kejedot obatnya yg bener apa mbak?

    BalasHapus
  11. akuuuuuu.. akuuuuuu.. akuuuuuuuuu

    kereeeeeeeennn.. B-)
    hahaha

    BalasHapus
  12. Aku tersadar bahwasannya perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupi. aku tersadar bahwasanya kekuatanku semakin rapuh… sedang kematian terus mencariku... ^_^

    BalasHapus
  13. walah salah sebut aku...harusnya matahari bukan fajar :P

    ^^

    BalasHapus
  14. aku pun tersadar atas komenmu akhi ^_^

    BalasHapus
  15. Cerita shubuh ibarat hitungan A B C
    Alfabet cinta dari Sang KuasA
    Warnai jiwamu menjadi meloW
    Anggukan do'a mencairkan suasanA
    Hingga kebekuan hati tak semakin paraH

    BalasHapus
  16. cieelah....
    kerennnnnnnn

    C
    A
    W
    A
    H

    hehehheehe........bisa aje deh......

    putih awan hujanpun pergi // bang friewan memang keren sekali...:^^

    BalasHapus
  17. Haha mantap sekali..

    melempar kail ke pinggir hutanjangankan ikan burung pun tak dapatniat hendak menantang sastrawaneh malah keraguan yang menyendat
    jiaaaah... saya pernah nantangin pujangga MP disini. kalau yang ini, si doi jagonya.

    BalasHapus
  18. Burung pelatuk dimakan atun, dia batuk minta turun // walau ngantuk tetep mantun, biar g suntuk dan melamun

    hehehe ngasal...au ah gelap :D

    BalasHapus