Aku tersadar di sepertiga malam terakhir menjelang subuh tiba
Aku tersadar oleh mereka saat aku hendak berjalan menuju masjid nantinya
Aku tersadar karena melihat beberapa orang disekelilingku dengan aktivitas mereka
Aku tersadar kemudian melihat diriku ini memang sungguh lemah tak berdaya
Aku tersadar oleh seorang kakek tua bertopi kusut sedang menggerakkan sapu-sapunya
Ia terus saja menyapu agar sekelilingku nampak enak dipandang saat fajar tiba
Aku tersadar oleh seorang nenek tua membawa keranjang yang diletakkan dibagian belakang sepeda tuanya
Ia terus saja mengayuh sepeda tua itu, menuju tempat dimana ia akan berjualan nantinya
Akupun tersadar oleh seorang bapak dengan becaknya yang selalu menemani hari-harinya
Ia terus saja mengayuh dan menjalankan becaknya untuk menuju pusat kota
Aku tersadar oleh ibu-ibu yang membawa beberapa karung yang entah berisi apa
Ia terus saja menggendong karung-karungnya itu dan terus berjalan menuju pasar terdekat nampaknya
Aku juga tersadar oleh suara bayi dengan tangisan khasnya
Ia terus saja menangis merasa kehausan dan ingin minum ASI ibunya kedengarannya
Tak hanya itu akupun tersadar oleh seorang anak cacat dengan kursi rodanya
Ia terus didorong oleh sang ayahnya dan ternyata anak itu juga ingin merasakan suasana malam itu setiap harinya
Aku tersadar oleh mereka semua, mereka sudah beraktivitas disepertiga malam terakhir itu rupanya
Sedangkan aku lebih sering menarik selimutku yang seakan melindungiku dari dingin pada malamnya
Aku lebih sering menyandingkan kepalaku di atas bantal-bantal yang seakan merayu-rayu dengan kelembutannya
Dan Aku lebih betah membaringkan badanku diatas kasur dengan segala kenyamanannya
*pemandangan dan suasana disepertiga malam terakhir menjelang subuh di sekelilingku, 19 Juli 2011
Ya allah, aku tersadar oleh mereka,
Semoga aku bisa memenangkan peperanganku dengan kemalasan dan segala hal yang membuatku tak mengambil indahnya suasana di sepertiga malam terakhir-Mu ya rabb. Semoga aku bisa senantiasa menikmati nikmatnya bermunajat kepada-Mu disepertiga malam terakhir itu ya rabb. Aamiin
Semoga aku bisa memenangkan peperanganku dengan kemalasan dan segala hal yang membuatku tak mengambil indahnya suasana di sepertiga malam terakhir-Mu ya rabb. Semoga aku bisa senantiasa menikmati nikmatnya bermunajat kepada-Mu disepertiga malam terakhir itu ya rabb. Aamiin
" Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji." (QS : Al-Isro' : 79).
“ Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Sorga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
^___^
BalasHapusAlhamdulillah.....dengan melihat mereka
kita jadi lebih banyak bersyukur
semoga selalu istiqomah mas:)
BalasHapussaya tersadar membaca tulisanmu ini ...
BalasHapus*manggut-manggut ... he he he ...
nice dude...
BalasHapusbenar bu......nikmat manakah yang kita dustakan :(
BalasHapusaamiin ya rabb...itu yang dharapkan selalu bu kirei :).....
BalasHapushehehe..mas hendra mah....
BalasHapusterus gmn dong mas? ^^
thank you sir :D
BalasHapusglegggg!! sprti kejedot
BalasHapus*ngambilin remason ^_^
BalasHapusjo guyon toh, iki lagi lempeng
BalasHapusmoso remason, gak skalian gepeu
aduh iki piye toh...yg ngajak guyon sapa hehe
BalasHapusbtw gepeu opo kui? ^^
owh maaf maaf.....kl gt tak ambilin perban deh....:)
BalasHapusGPU kui loh minyak urut sing puanase ora njamak
BalasHapusGPU lgsg urut kan ya...xixixixii
BalasHapusterus kl kejedot obatnya yg bener apa mbak?
embuh
BalasHapusTahajud ^_^
BalasHapusakuuuuuu.. akuuuuuu.. akuuuuuuuuu
BalasHapuskereeeeeeeennn.. B-)
hahaha
Aku tersadar bahwasannya perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupi. aku tersadar bahwasanya kekuatanku semakin rapuh… sedang kematian terus mencariku... ^_^
BalasHapuswalah salah sebut aku...harusnya matahari bukan fajar :P
BalasHapus^^
aku pun tersadar atas komenmu akhi ^_^
BalasHapusCerita shubuh ibarat hitungan A B C
BalasHapusAlfabet cinta dari Sang KuasA
Warnai jiwamu menjadi meloW
Anggukan do'a mencairkan suasanA
Hingga kebekuan hati tak semakin paraH
cieelah....
BalasHapuskerennnnnnnn
C
A
W
A
H
hehehheehe........bisa aje deh......
putih awan hujanpun pergi // bang friewan memang keren sekali...:^^
Haha mantap sekali..
BalasHapusmelempar kail ke pinggir hutanjangankan ikan burung pun tak dapatniat hendak menantang sastrawaneh malah keraguan yang menyendat
jiaaaah... saya pernah nantangin pujangga MP disini. kalau yang ini, si doi jagonya.
Burung pelatuk dimakan atun, dia batuk minta turun // walau ngantuk tetep mantun, biar g suntuk dan melamun
BalasHapushehehe ngasal...au ah gelap :D