Jumat, 15 Juli 2011

Ceritaku Soal Sedekah dan Lipat Ganda


Aku menulis ini lagi-lagi terinspirasi oleh Ibu ( anak mami :D ). Ibu selalu bilang kalau Aku mempunyai sesuatu entah itu apapun, alangkah baiknya jika sesuatu itu tidak hanya aku yang mempunyai dan merasakan. Ibu berpesan agar aku membaginya bersama yang lain, termasuk bersedekah. Ingat sekali ketika ibu bilang " Le, nek awakmu wedi mlarat, yo sedekahno opo sing mbok duweni"...[ nak, jika kamu takut jadi miskin, sedekahkan apa yang kamu punya ]. Ya, itu lah pesan ibuku, yang sayang sekali [ jujur ] aku belum sama sekali mampu menjalankannya dengan baik.

Benar apa kata ibu, Allah maha besar, kita tak pernah tau apakah Allah menghendaki kita Kaya atau Miskin nanti, itu terserah Allah. Yang jelas, dalam keadaan apapun kita harus membiasakan untuk bersedekah.

Satu cerita dariku ini sedikitnya menjadi bukti tentang janji Allah dalam firmannya :

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS. 2:245)

Jadi, saat aku masih bersama ibuku dikampung, pernah ada seorang kakek yang belum terlalu tua berjenggot tipis yang terus berjalan hingga akhirnya sampai didepan rumahku. Kakek ini melihat aku dan ibu yang saat itu sedang bersih-bersih di halaman depan rumah. Kakek itu langsung menghampiri kami. Dengan wajahnya yang nampak lelah pucat dan lesu, ia pun terus terang ingin meminta bantuan kepada kami. Kakek ini bilang jika dirinya sudah 6bulan pergi dari tempat asalnya dan ingin pulang ke kampung halamannya di Pekalongan, sedangkan ia tak punya sama sekali uang, sehingga ia terpaksa harus mencari bantuan. Kasihan sekali kakek ini.

Ibuku yang tak tega melihat kakek ini langsung mempersilakan dulu untuk masuk kedalam rumahku, namun ia menolaknya dan cuma duduk saja di teras. Ibupun langsung masuk kedalam rumah berniat membuatkan minum untuk kakek. Akupun juga turut masuk kerumah dan bilang permisi sebentar sama kakek ini.

Sambil ibu membuatkan minum, ku tanyai Ibu, " Ibu punya uang untuk kakek itu", ibu menjawab " Itu ibu cuma punya  sedikit uang, untuk uang beli bahan-bahan makanan untuk 2 hari kedepan, sebelum bapakmu kirim ". "terus gimana bu, aku juga gak punya uang", sahutku. Ibupun menjawab, "ya udah, kasihan kakeknya, uang sedikit itu untuk kakeknya aja, nanti ibu biar nyari utangan". "tapi bu...." sahutku. "udahlah biarin aja, sedekah, ibu ikhlas, walau sebenernya ibu juga bingung buat kita sendiri yang penting kita bantu kakek itu,kasihan, untuk makan kita nanti kita manfaatkan yang masih ada saja " tambah ibu.

Dan segera, ibu menemui kakek itu memberi minum dan langsung menyerahkan sedikit uang yang dimilikinya itu pada si kakek. Si kakek bilang terimakasih banyak sembari mendoakan kepada ibu agar keluarga kami mendapatkan risqi yang melimpah, dan kemudian Si kakek pergi.

Dan keesokan harinya, Ibu mendapat rejeki yang tak pernah ia sangka sebelumnya, ia mendapatkan kiriman uang dari satu-satunya keluarga ibu yang masih hidup di Kota Palembang sana, Adiknya. Ibuku luar biasa senang, saat ia kebingungan, ternyata adik satu-satunya itu masih peduli dengan kakaknya. Ibu sangat senang dan bersyukur, akhirnya ibu tak perlu lagi mencari pinjaman hutang untuk biaya hidup kami.

Itulah cerita saya soal sedekah dan lipat ganda, Allah telah menunjukkannya kebesarannya, jika kita bersedekah maka sama sekali harta yang dititipkan kepada kita itu tidak akan berkurang, Allah akan senantiasa melipatgandakannya. Tak hanya didunia, tentu amal baik kita pasti juga akan dilipatgandakan oleh Allah di akhirat nanti. Semoga kita digolongkan menjadi orang-orang yang senantiasa bersedekah baik disaat lapang maupun sempit. Aamiin.

34 komentar:

  1. cieeeeeehhhhhh..... anak mami..hihi

    keren.. n_nb

    BalasHapus
  2. biarin....emang iya kok heheh..anak papi juga ding :)

    BalasHapus
  3. indeed. the power of giving.

    BalasHapus
  4. membaca lagi kisah yang menyentuh di sini ... he he he ...

    BalasHapus
  5. yah dsebut lg dah tuh..hehehhe....

    BalasHapus
  6. ah mas hendra ini terlalu baik deh..jd nya gmpang kl dsentuh...hehehe

    BalasHapus
  7. ye....ane jauh dsini gimana nyentuhnya hehehehe.....lewat monitor gt? :D

    BalasHapus
  8. Allohu Akbar!!
    Janji Alloh suatu kepastian... "..Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati" (Maryam:61)

    BalasHapus
  9. kenape mas bambang nggeram gt? :)

    BalasHapus
  10. Baca ceritanya, kayak baca teks cerita di buku pelajaran sekolah. Mengaliir..

    BalasHapus
  11. allah maha besar

    betul sekali pak....:)...syukran...

    BalasHapus
  12. waduh......maksudnya gimana nih mb yusnita...mengalir kaya sungai dong heheheh....buku pelajaran sd ya? :D

    BalasHapus
  13. Rejeki emang suka datang dr arah y gak disangka2.

    BalasHapus
  14. itulah Janji allah mbak...maka jangan sesekali meragukan kebenarannya :)

    BalasHapus
  15. waaah mas cawah memang selalu punya cerita yang penuh hikmah...
    *cie anak mami...*

    BalasHapus
  16. hehhehe.....ah ibunya kirei mah bisa aja...xixiixxi

    iya dong kan masih ABG :))

    BalasHapus
  17. masa sih ABG??????
    mana coba potona...hihi

    BalasHapus
  18. hehehhe....tadi katanya mnta photo :D

    BalasHapus
  19. terimakasih....dtunggu kiriman piring dan nasinya :)

    BalasHapus
  20. Saya selalu suka cerita beginian. Inspiring....

    BalasHapus