Senin, 11 Juli 2011

Hikmah Menolong Saudara Yang Kesusahan


Pengalaman ini terjadi sekitar dua minggu yang lalu tepatnya saat saya hendak membeli makanan di sebuah warung makan dipinggir jalan yang seperli biasa lumayan ramai. Aku memesan makanan favoritku seperti biasa "Bakmi Goreng Jawa". Warung makan sederhana ini memang terletak dipinggir jalan ramai, sudah tentu banyak penggemarnya, karena rasa masakannya bisa menggoyang lidah, benar-benar "delicious".

Bersamaan dengan aku memesan makanan, ada seorang laki-laki entah orang mana aku tak tahu, sedang menuntun sepeda motornya, ternyata ia tak sendirian dibelakangnya ada istri dan juga anaknya yang masih bayi berjalan mengikutinya. Ia terus saja menuntun motornya itu, sedangkan istrinya nampak terus mengikutinya tapi tertinggal dibelakang. Saat ku pandang dari kejauhan tampak ban motornya bocor. Dari raut wajahnya ia sangat kebingungan dan kesusahan. Aku melihat laki-laki ini diam saja saat melewati beberapa orang dipinggir jalan yang sedang asyik mengobrol. Ia tak mencoba bertanya dan terus mendorong motornya itu.

Saat aku asyik mengobrol dengan pemilik warung, mbah ijem namanya, aku melihat laki-laki ini sudah tepat sampai didepan warung. Dia berhenti sambil mengecek dan melihat-lihat motornya. Akupun langsung mendekatinya dan menanyakan apa yang terjadi pada motornya. "Bocor ya mas ban motornya", tanyaku. Ia hanya menggangguk. Aku liat wajahnya tampak sangat bingung. "oh, kalau tambal ban, ada disebelah selatan mas dari sini, sudah agak dekat, nanti ada dikiri jalan," lanjutku. Dia kembali mengangguk, menunjukkan tangannya ke selatan dan mengeluarkan kata-kata yang aku tidak tau. Tentu saja tidak tau karena ternyata dia "bisu", dia tak bisa bicara, akupun langsung berkata "ia benar mas, diselatan sana", dia kembali mengangguk dan menjabat tanganku, sambil berbicara lagi, nampaknya dia bilang terimakasih padaku. Istrinya yang dibelakangnya pun terus mengikutinya dan memberi senyum padaku, tanpa mengucap apapun, aku tak tahu juga apa istrinya juga "bisu", tapi sepertinya iya, karena ia tak berkata apapun.

Aku terketuk hatiku, pantas saja ia tak bertanya kepada bapak-bapak yang sedang asyik mengobrol dipinggir jalan, karena ia tak bisa bertanya dan tak berani bertanya. Hatiku sangat lega memberikan pentunjuk pada laki-laki dan istrinya yang kesusahan itu.


Dan hikmah yang bisa diambil adalah ketika hal serupa terjadi padaku. Saat aku hendak mengantar temanku ke terminal beberapa hari yang lalu, ternyata saat perjalanan pulang aku kehabisan bensin, dan sialnya aku, dompetku ketinggalan dirumah. Aku kebingungan apalagi penjual bensinnya masih jauh dari tempatku berada, dan untung saja aku membawa handphone yang rencananya akan ku serahkan kepada penjual bensin itu. Aku mulai bergerak dan mendorong motorku. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang usianya lebih tua dariku mendekatiku, sebenarnya aku telah melihatnya berjalan berlawanan arah denganku, tapi karena melihatku terus mendorong motorku tampaknya ia merasa iba.

Ia bertanya padaku, "kenapa motornya mas", aku pun menjawab, " ini mas kehabisan bensin,hehe". "oh, mari tak belikan dulu ya, masih jauh warung bensinnya", sahut dia. " enggak usah mas cuma deket situ kok," jawabku dengan berniat menolak tawarannya karena tidak ingin merepotkannya, dan karena aku tidak punya uang untuk mengganti uangnya nanti. " nggak papa, aku belikan dulu ya, kamu disini saja" tambahnya dan langsung beranjak meninggalkanku. Akupun berhenti, selang beberapa saat ia datang, "ini mas bensinnya", "oh, iya terimakasih banyak mas," balasku. Akupun langsung jujur padanya bahwa aku sedang tidak membawa uang saat itu, dia pun berkata, "owalah, untung saja, kebetulan kan mas ada aku yang nolong hehe, gapapa gak usah diganti, aku ikhlas". Akupun berucap terimakasih banyak padanya sambil tersenyum dan berkaca-kaca (cengen lagi).

motor yang sempat habis bensinnya

Begitulah hikmah yang bisa saya ambil dari menolong saudara kita yang sedang kesusahan, disaat ada saudara kita yang kesusahan, marilah kita mencoba meringankannya, tidak harus dengan harta kita. Dengan itu niscaya kita pasti suatu saat akan ditolong saudara kita juga, dengan pentunjuk Allah tentunya...

“Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah bersaudara. Ia tidak boleh berbuat zhalim dan aniaya kepada saudaranya. Barangsiapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa membebaskan seorang muslim dari kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat” [HR Muslim]


31 komentar:

  1. enggak bawa apa2....soalnya....terminalnya masih aman dari pengamatan polisi hehehe...dan jarang ada operasi disitu...ya kl cuma keterminal g perlu komplit2lah...wong aku pernah kok g pake helm hehe

    BalasHapus
  2. orang baik... pasti dapat balasan yang baik :)

    BalasHapus
  3. dan tentu jodohnya...aamiin...hehehe...

    BalasHapus
  4. salah satu bukti agar jgn ragu utk membantu saudaranya yg seadng kesusahan :)

    BalasHapus
  5. Terima kasih telah berbagi cerita berhikmah.... Semoga kita ga ragu untuk membantu yang sedang kesusahan...

    Katanya lebih bagus lagi mungkin kalau kita ga mikir agar dapat imbalan dariNya..nolong ya nolong saja. Ikhlas...betul ga ya?

    BalasHapus
  6. hehe....betul mas.....mari kita tolong menolong....terimakasih :)

    BalasHapus
  7. sama2 mb rien......aamiin....

    yups harus ikhlas......tapi kita hanya mengharap imbalan berupa pahala disisiNya bukan :)

    BalasHapus
  8. saya pernah dengar ada pertanyaan begini: kenapa harus mengharap pahala? pahalanya untuk apa? utk masuk Surga?


    Sayapun kadang bertanya demikian :)

    BalasHapus
  9. kl begitu pertanyaannya sudah tentu ya bukan jawabannya :)....

    saya jadi bertanya-tanya juga hehe

    BalasHapus
  10. kenapa jawabannya bukan Ridho ya? *bukan Ridho Rhoma lho :p

    Kan di AQ itu disebutkan kalau orang masuk surga itu karena RidhoNya, bukan karena pahala. Lalu, pahalanya buat apa ya?
    *mikir

    BalasHapus
  11. benar juga ya....kita mengharap ridhp dariNya.....terus kl udah dapet ridho yg bisa mengantarkan ke syurga...pahalanya unt apa...:D *ikutan mikir ah
    mb rien jangan ngetest aku dong :D

    sambil nyanyi aja "sekian lama aku menunggu" *halahhh

    BalasHapus
  12. hmm maksud saya gini Catur, ketika kita hendak nolong orang trus berfikir bahwa kita menolong itu karena sesuatu/adanya harapan imbalan, bukankah disitu juga disebut sbg tdk ikhlas? ikhlas itu kan katanya sama sekali ga ngarep apapun, nah termasuk juga kah utk ga ngarep dapat balasan dariNYA. ada bedanya kah hal itu?

    maaf ya, mbak Rien bener2 nanya karena ingin tahu.

    BalasHapus
  13. lha saya ga ngetest lho...beneran saya bertanya pahalanya itu buat apa? :D

    Kan orang yang ga berbuat baik saja, kalau Allah ridho dia bisa masuk surga. Trus, yg berbuat baik dan menabung pahala bisa ga masuk surga kalo ga di RidhoiNya...

    nah saya masih bingung ini...beneran lho

    BalasHapus
  14. “Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Daud dan Nasa’i)

    BalasHapus
  15. “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung kepada niatnya dan tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka ia akan mendapatkan pahala hijrah karena Allah dan Rasulullah. Barang siapa yang hijrahnya karena faktor duniawi yang akan ia dapatkan atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka ia dalam hijrahnya itu ia hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR Bukhari-Muslim)

    BalasHapus
  16. aku nemu dua hadist tentang ikhlas setidaknya bisa menjawab

    BalasHapus
  17. Jika Ikhlas Sudah Menjadi kebiasaan, jangan heran kalu hidup menjadi penuh kedamaian dan kasih saying, juga kemudahan dan berbagai kejaiban. :)

    BalasHapus
  18. jadi ikhlasnya itu utk dapat Ridho bukan pahala, begitu ya Catur?

    BalasHapus
  19. iya memang di dalam hadist dsebutkan semata karena ridho allah....bukan semata pahala dari allah. wallahu'alam bishawab. segera tanyakan ustadz terdekat mb rien heheh...

    BalasHapus
  20. Ok. Terima kasih ya Catur.
    nanti sama-sama cari tahu yuk :)

    BalasHapus
  21. hehehe......insyaallah.....mb rien...makasih sharingnya ^_^

    BalasHapus
  22. hehe..pak syamsul bilang keren...motornya g keren pak..motor jadul n sering bkin macet :D

    BalasHapus
  23. Terimakasih sharing hikmahnya.

    *komen pertama di rumah mas Catur :)

    BalasHapus
  24. hehehe...

    terimakasih pak sudah mampir :).....selamat dtg ku ucapkan :D

    BalasHapus
  25. subhanallah.... benjar janji-Nya, jika kita ihlas, akan ada balasannya.
    i really like this story.

    BalasHapus
  26. ^_^......sungguh maha besar allah...

    terimakasih bunda :).....

    BalasHapus
  27. terharu baca tulisanmu ini ...
    semoga Allah memberkahimu ...

    BalasHapus
  28. lagi2 mas hendra bilang terharu hiks hiks....hheheh...

    semoga allah selalu memberkahi mas hendra juga..aamiin ya rabbal 'alamin....

    BalasHapus