Kamis, 02 Juni 2011

'Ketua OSISku yang Malang"

Mendengar seseorang bercerita tentang seorang ketua OSIS di sekolahnya, aku jadi teringat oleh Ketua OSISku yang malang. Ya, ketua OSISku yang malang ini lebih cepat mendahuluiku bertemu dengan Sang Pencipta makhluk dan semesta alam. Ketua Osisku ini meninggalkan sejuta kisah nan indah dalam sebuah kebersamaan.

Dia meninggalkan teman-teman, adik-adik kelas, guru-guru, dan semua civitas sekolah pada saat ia masih duduk dibangku SMA kelas 3. Pribadinya sungguh pantas dikagumi dan patut dicontoh oleh semua teman-teman dan siswa-siswa lainnya. Almarhum Afrian Bagus Permadi sering dipanggil SIWI ialah perangai nan elok itu.

Dia sangat berani, tegas, tapi suka bercanda.  Berkat sikapnya yang ramah, hormat, lembut, tak bertele-tele, cerdas, humoris, jujur, apa adanya, teguh, dan tidak ketinggalan ibadahnya itulah yang membuat siswa yatim piatu ini terpilih sebagai ketua OSIS disekolah kami mengalahkan kandidat-kandidat lain dengan angka pemilih yang fantastis melebihi yang lain.

SIWI sangat baik dalam memimpin keorganisasian-nya, teman-teman yang lain sangat hormat padanya. Dia aktif mengikuti kegiatan yang ada disekolah, sampai-sampai semua guru dan civitas sekolah terasa tak asing dengan namanya. semua orginaisasi ia ikuti, karena memang keorgnanisasian sangat penting baginya. Dia juga aktif ikut dalam Rohis ( Kerohanian islam ) di sekolah, tak jarang pula ia ikut kajian-kajian yang diadakan Rohis. Kehadirannya sangat membantu perkembangan keorganisasian diRohis kami tercinta.

Dan yang paling ku ingat sebelum kepergianNya bertemu dengan sang Maha segalanya ialah saat ia bercerita tentang pengalaman sakaratul mautnya. Ya, sekitar dua minggu sebelum kepergiannya, ia sempat sakit keras, dan setelah satu hari sembuh dan keluar dari rumah sakit dia mengatakan padaku bahwa nyawanya seakan sudah hilang saat ia berada dirumah sakit. Dia merasa bahwa ada malaikat akan mencabut nyawanya. Bahkan dia mengira sudah mati saat itu. Aku berkata padanya, istigfar siwi, semoga kita selalu senantiasa bersyukur atas nikmat hidup yang diberikan oleh allah sehingga kita bisa terus beribadah didunia ini. Dia bersyukur masih bisa bernafas kembali dan dia lebih rajin meningkatkan kualitas ibadahnya, dia pun pernah mengajak aku bersama-sama membaca al-qur’an dan mengajarinya agar lebih paham lagi sesaat sebelum kepergiannya.

Dan satu lagi yang kuingat sebelum dia pergi adalah senyumannya. Di pagi hari sebelum kepergiannya pada sore hari itu, aku bertemu dengannya, dia mengucapkan salam padaku, dan aku menyambut salamnya, dia tersenyum, wajahnya bersinar, memang senyumannya sangat berbeda pada saat itu. Pada hari itu bertepatan pula dengan hari ulang tahun sekolah, dimana dalam memeriahkan hari ulang tahun sekolah ada berbagai kegiatan dan lomba.

Ketua Osis ku yang malang ini kebetulan tidak sedang menjadi panitia, lantas pada pagi itu ku melihatnya dia mondar-mandir kesana kemari sambil menawarkan makanan ringan dan minuman yang ia ambil dari Koperasi Sekolah untuk ia bantu menjualnya. “Es es yang haus, yang haus, snack-snack, ayo siapa yang mau beli, aku jadi pedagang asongan sekarang, hehe” kata dia sembari memancarkan senyuman yang luar biasa dan berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Teman-teman yang lain yang asyik menyaksikan lomba dan merasa kehausan pun mengerubunginya dan membeli makanan dan minuman yang dibawanya. “laris manisss,” katanya. Ya, aku terakhir kali melihat wajahnya dan mendengar suaranya pada saat itu pula. Sore hari, tepatnya saat ia pulang sekolah dan akan pergi ke rumah seseorang kerabatnya dengan mengendarai sepeda motor milik temannya, nyawanya pun dicabut oleh malaikat. Dia tertimpa kecelakaan yang luar biasa mengerikan, di jalan ia tertindas sebuah truk saat ia berusaha menghindar dari tikungan jalan. Ketua OSISku yang malang ini mukanya hancur tak terselamatkan nyawanya.

Ya, ketua OSISku yang malang ini meninggalkan semua teman-teman, guru-guru dan civitas sekolah dengan berjuta kisah. Semua merasa kehilangan dirinya. Dan para pelayat yang berdatangan sungguh luar biasa, selain semua teman-teman dan orang-orang disekolah kami, ternyata hadir juga teman-teman dari luar sekolah dari berbagai kecamatan. Rumah duka penuh dengan orang. Acara puncak perayaan hari ulang tahun sekolah kami terpaksa harus dihiasi dengan kehilangan salah satu murid yang sungguh luar biasa. Dan sesi-sesi terakhir acara puncak yang diisi dengan berbagai pentas musik ini, diisi oleh sambutan dari sang Pembina OSIS yang menyatakan sikap duka atas meninggalnya salah satu murid kebanggan disekolah kami, kata-kata yang diucapkan oleh sang pembina OSIS untuk almarhum  ini membuat semua orang yang mendengarnya menagis dan meneteskan air mata, bahkan guru-guru pun demikian. Mereka kehialangan murid yang malang ini. Semua menangis dan semua mendoakan kepergiannya. Subhanallah semoga ketua OSISku yang malang ini meninggal dalam keadaan “khusnul khotimah”.  Aamiin ya rabbal ‘alamin.


Alm. Afrian Bagoes Pemadi ( SIWI ), photo diambil dari album poto saat dia mengikuti salah satu acara ROHIS kami


2 komentar: